Sukses

ODHA Tetap Bisa Beraktivitas Sosial dan Mengembangkan Potensi Diri

Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) tetap bisa beraktivitas seperti biasa untuk mengembangkan potensi diri.

Liputan6.com, Bandung Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) tetap bisa beraktivitas seperti biasa untuk mengembangkan potensi diri. Sayangnya, kerap kali ODHA menarik diri dari lingkungan sosial karena penyakit ini lekat dengan stigma. 

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan, seseorang setelah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS biasanya akan menarik diri dari pergaulan sosial. Alhasil, semua potensi dirinya pun terkubur.

"Mereka memiliki kendala dalam interaksi sosial, berkurang dalam kemandirian sosial karena stigma negatif. Salah satu tugas kita adalah membantu mereka untuk kembali aktif dan produktif dalam lingkungan sosialnya," ujar Dodo Suhendar ditulis Minggu, 4 September 2022.

Dodo menegaskan, dalam meluruskan stigma negatif terhadap ODHA perlu kolaborasi semua pihak, bukan hanya dari Dinas Kesehatan atau Dinas Sosial, melainkan juga dari organisasi masyarakat lainnya.

Otoritasnya memiliki beberapa program agar ODHA dapat kembali berinteraksi dan produktif dalam kehidupannya melalui pemberdayaan sosial. Salah satu upaya yang dilakukan diantaranya dengan memberikan pelatihan barista di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

"Pemberdayaan sosial harus dilanjutkan. Mereka memiliki potensi dan harus tetap beraktivitas. Silahkan kembali bekerja, bermusik, berolahraga, di bidang jasa atau yang lainnya sesuai dengan kemampuannya," kata Dodo.

Jika ODHA kembali dalam lingkungan sosialnya, bahkan produktif secara ekonomi, Dodo berpendapat akan mengurangi stigma negatif di masyarakat.

Untuk itu seluruh kelompok masyarakat agar ikut memetakan keberadaan ODHA dan potensi mereka yang dapat terus dikembangkan di masyarakat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

ODHA dari Keluarga Tak Mampu Berhak Dapat Bantuan Sosial

Dodo mengatakan ODHA dari kalangan keluarga miskin juga berhak untuk mendapatkan bantuan sosial.

"Jika mereka dari keluarga tak mampu bisa memanfaatkan bantuan sosial. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mengakses bansos, bantuan sembako, BPJS hingga KIP (Kartu Indonesia Pintar)," jelas Dodo.s

Sementara itu, Yana Suryana dari Jabar Quick Response (JQR) mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendampingan kepada ODHA terutama pada kelompok rentan ekonomi.

"Kita juga memikirkan agar mereka tetap mendapatkan akses pendidikan, akses terhadap obat atau ARV, dan lainnya," ujar Yana Suryana.

Seperti saat pandemi COVID-19, JQR membantu ODHA agar tetap memiliki akses terhadap pengobatan ARV.

Dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih cepat, maka kontinuitas pengobatan ARV tetap berjalan di tengah keterbatasan akses akibat COVID-19.

 

3 dari 3 halaman

Semester Pertama 2022, Ada Tambahan 3.744 Kasus HIV di Jabar

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantika Ristandi menyebutkan, data selama 2021 tercatat penambahan HIV positif sebanyak 5.444 orang, dan 4.165 orang kini rutin menjalani pengobatan.

Pada semester pertama 2022 (Januari-Juni), tercatat penambahan kasus sebanyak 3.744 orang, dan 2.850 orang telah menjalani pengobatan rutin.

Adapun di tahun 2021, lima besar wilayah di Jabar tercatat yang mengalami penambahan kasus HIV positif, yakni Kota Bandung (869), Kabupaten Bogor (429), Bekasi (390), Kota Bogor (388) dan Kabupaten Indramayu (353).

Sedangkan dari Januari-Juni 2022, lima besarnya adalah Kota Bandung (410), Kabupaten Bogor (365), Kota Bekasi (365), Kabupaten Indramayu (252) dan Kabupaten Bekasi (217).

Selama tahun 2021, Ryan mengungkapkan, tes HIV dilaksanakan terhadap 576.155 orang. Sedangkan dari Januari-Juni 2022, tes dilakukan kepada 341. 643 orang.

"Tes (HIV) dilakukan di seluruh wilayah Jabar dengan konsentrasi pada Kota/ Kabupaten Bandung, Kota/ Kabupaten Bogor, Cirebon, dan Kabupaten Garut," kata Ryan.

Selain itu, pada 2021 tercatat penambahan baru AIDS sebanyak 337 orang, dan selama Januari-Juni 2022, penambahan penderita positif AIDS sebanyak 200 orang.

Dengan demikian secara akumulatif hingga Juni 2022 di Jabar tercatat penderita HIV positif sebanyak 55.069 orang, dan kasus AIDS sebanyak 12.223 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.