Sukses

Vaksin Cacar Monyet dengan Dosis Seperempat Diberikan di Inggris, Ternyata Cukup Efektif

Stok vaksin cacar monyet masih terbatas, Inggris lakukan uji coba pemberian vaksin dengan dosis seperempat.

Liputan6.com, Jakarta Inggris menjadi negara selanjutnya yang memilih untuk memaksimalkan stok vaksin cacar monyet yang tersedia. Pejabat kesehatan Inggris mengumumkan bahwa pihaknya akan mulai melakukan uji coba pemberian vaksin cacar monyet dengan dosis lebih kecil.

Dalam keterangan pers Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UK Health Security Agency/UKHSA), warga Inggris akan memperoleh dosis vaksin cacar monyet dengan dosis fraksional.

Uji coba dosis fraksional tersebut diberikan pada individu yang memenuhi syarat berusia 18 tahun ke atas dengan dosis vaksin cacar monyet Jynneos sebesar 0,1 ml, yang mana bukan dosis 0,5 ml seperti yang biasa diberikan.

Pihak UKHSA mengklaim bahwa pihaknya juga telah meninjau bukti secara rinci bersama dengan Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) dan tengah bekerja sama dengan National Health Service (NHS) Inggris untuk uji kelayakan pada tiga institusi kesehatan.

Ketiganya adalah Chelsea and Westminster NHS Trust, Central and North West London NHS Foundation Trust, dan Locala Health and Wellbeing di Greater Manchester.

Kepala imunisasi UKHSA, dr Mary Ramsay mengungkapkan bahwa pasokan global vaksin cacar monyet yang digunakan memang masih terbatas. Namun pertimbangan untuk memberikan vaksin dengan dosis yang lebih rendah dilakukan guna memastikan Inggris dapat memperoleh jumlah dosis vaksin yang maksimum.

"Mengadopsi teknik yang telah dicoba dan diuji ini akan membantu memaksimalkan jangkauan stok kami yang tersisa, termasuk 100.000 dosis yang akan tiba di negara ini bulan depan, yang berpotensi memungkinkan kami untuk menawarkan perlindungan bagi ribuan orang lagi," ujar Mary mengutip laman UK Government, Selasa (23/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gesit Tangani Cacar Monyet

Lebih lanjut Mary mengungkapkan bahwa pihak UKHSA akan tetap gesit dalam menangani wabah cacar monyet. Pihaknya juga terbuka pada ilmu pengetahuan dan saran yang tersedia terkait cacar monyet.

"Kami akan terus tetap gesit dalam menanggapi wabah cacar monyet dan akan menyesuaikan pendekatan kami saat ilmu pengetahuan dan saran baru tersedia," ujar Mary.

Dalam sebuah surat pada Direktur Kesehatan Masyarakat Inggris, Mary juga mengungkapkan bahwa rincian uji coba terkait dosis vaksin cacar monyet yang lebih kecil tersebut juga telah dikumpulkan untuk membuat perencanaan penggunaan yang lebih luas.

Mengutip laman Channel News Asia, Inggris sendiri telah memesan 150.000 dosis vaksin cacar monyet. Sekitar 50.000 dosisnya telah tiba, sedangkan sisanya diperkirakan akan sampai pada bulan September mendatang.

Berkaitan dengan hal tersebut, ketua JCVI, Prof Sir Andrew Pollard mengungkapkan, penggunaan dosis fraksional akan memungkinkan lebih banyak orang untuk divaksinasi lebih cepat dengan mengoptimalkan penggunaan pasokan vaksin terbatas.

"Dosis dengan cara ini telah berhasil digunakan dalam wabah penyakit virus lain di seluruh dunia dan data yang ada yang telah kami ulas menunjukkan bahwa ini tidak boleh membahayakan perlindungannya," kata Andrew.

3 dari 4 halaman

Didukung oleh Berbagai Pihak

Keputusan Inggris untuk memecah dosis vaksin cacar monyet pun mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Presiden Asosiasi Inggris untuk Kesehatan Seksual dan HIV (British Association for Sexual Health and HIV/BASHH), dr Claire Dewsnap.

"BASHH benar-benar mendukung pemberian dosis fraksional yang dipimpin UKHSA, menilai kelayakan di klinik kesehatan seksual Inggris. Jika dapat diterima, ini akan memberi kami kesempatan untuk memberikan vaksin kepada mereka yang memenuhi syarat lebih cepat dan akan mengatasi masalah kekurangan pasokan vaksin di seluruh dunia," kata Claire.

Begitupun menurut asisten profesor kehormatan di London School of Hygiene and Tropical Medicine sekaligus pendiri PrEPster, dr Will Nutland. Menurutnya, dosis fraksional memberikan potensi bagi lebih banyak orang untuk menerima vaksinasi dan terlindung dari cacar monyet.

"Bukti menunjukkan bahwa dosis fraksional, bila diberikan dengan benar, sama efektifnya dengan metode vaksinasi yang saat ini digunakan," ujar Will.

"Kita sekarang harus bergerak bersama untuk memastikan bahwa mereka yang diberi kesempatan untuk menerima vaksinasi cacar monyet mendapat informasi yang lengkap dan percaya diri untuk maju ketika diundang," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Prioritas Vaksin Cacar Monyet

UKHSA menambahkan, karena stok vaksin cacar monyet masih terbatas, maka tawaran vaksinasi disediakan untuk mereka yang kontak erat dan berisiko tinggi terkena keparahan saat terinfeksi cacar monyet.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemberian vaksin cacar monyet dengan dosis fraksional juga telah dilakukan lebih dulu oleh regulator di Amerika Serikat dan Eropa. Hal tersebut juga lagi-lagi karena persediaannya yang masih terbatas.  

Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cacar monyet kini telah terdeteksi di 95 negara. 88 diantaranya bukan merupakan negara endemi cacar monyet atau pernah melaporkan kasus cacar monyet sebelumnya.

Total kasus cacar monyet yang tersebar hingga Senin, 22 Agustus 2022 dilaporkan telah mencapai 42.954 jiwa. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.