Sukses

Positif Cacar Monyet, Pesan Kemenkes: Jangan Salaman Apalagi Pelukan

Hindari bersalaman dan pelukan kepada pasien yang terkonfirmasi positif cacar monyet (monkeypox).

Liputan6.com, Jakarta - Merespons adanya kasus pertama cacar monyet (monkeypox) di Indonesia, masyarakat diminta untuk menghindari bersalaman hingga saling pelukan kepada seseorang yang terkonfirmasi positif penyakit tersebut. Upaya ini dihindari juga terhadap seseorang yang mengalami gejala atau diduga tertular cacar monyet.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Mohammad Syahril meminta masyarakat untuk menghindari kontak langsung seperti bersalaman dan pelukan kepada seseorang yang positif cacar monyet. Tujuannnya, mencegah penularan virus cacar monyet antar manusia.

"Karena penularan penyakit ini utama sekali melalui kontak langsung kepada penderita. Kontak langsung maksudnya, bisa dengan bersalaman, berpelukan atau mungkin tidur bersama. Kemudian kontak kepada benda-benda atau barang-barang di sekitar pasien, umpamanya selimut, handuk dan lainnya," pesan Syahril saat Press Conference: Penemuan Pasien Pertama Terkonfirmasi Monkeypox pada Sabtu, 20 Agustus 2022.

"Kita harus menghindari itu semua. Masyarakat juga harus paham, apabila ada teman, saudara kita atau masyarakat yang punya gejala monkeypox, kita harus menghindari kontak langsung kepada yang bersangkutan."

Sebagaimana diketahui, penyebab cacar monyet adalah infeksi Monkeypox Virus (MPXV). Penyakit ini bersifat zoonosis atau diperantarai oleh hewan, misalnya, monyet, tikus, dan tupai. 

Penularan dari hewan ke manusia bisa melalui gigitan atau cakaran, mengonsumsi daging yang tak dimasak matang, dan kontak langsung dengan kendang hewan yang terinfeksi virus. 

Sementara itu, penyebaran monkeypox antar manusia dapat melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, cairan tubuh, percikan (droplet) saat penderita batuk maupun bersin atau saat menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi virus. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tingkatkan Perilaku Hidup Bersih

Upaya pencegahan penularan virus monkeypox, Kemenkes sudah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat, petugas kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan. Sosialisasi dan edukasi diberikan demi mewaspadai kemungkinan pasien terkena cacar monyet.

"Kami mengingatkan juga ke seluruh masyarakat agar selalu meningkatkan atau menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan," Mohammad Syahril menambahkan.

"Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk COVID-19, tetapi juga untuk seluruh penyakit menular. Nah, dengan protokol kesehatan, maka yang kita lakukan ini akan mencegah (penularan) ya dari seseorang yang positif atau diduga alami cacar monyet kepada kita."

Dalam rangka merespons pengumuman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa monkeypox ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan global, Kemenkes telah melakukan kewaspadaan di seluruh pintu masuk Indonesia, baik udara, laut maupun darat. Terlebih ada sekitar 89 negara yang melaporkan kasus monkeypox.

"Kami sudah memberikan kewaspadaan dengan seluruh maskapai, maskapai penerbangan, maskapai pelabuhan untuk sama-sama ikut memberikan suatu kewaspadaan, apabila ada penumpang yang memang mempunyai gejala cacar monyet," lanjut Syahril.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Virus Mudah Bertransmisi

Berkaitan dengan penularan virus cacar monyet, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) H Prasetyadi Mawardi menyebut, penyakit memang bukanlah penyakit menular seksual.

Seseorang dapat tertular virus monkeypox karena ada kontak erat yang terjadi, sehingga virus yang ada lebih mudah untuk tertransmisi.

"Itu (kontak erat) akan memudahkan terjadinya infeksi monkeypox. Kita tahu kalau tadinya beberapa laporan menunjukkan adanya (kasus) pada populasi khusus cenderung meningkat. Kita pahami bahwa itu karena kontak eratnya," jelas Prasetyadi saat virtual media briefing Monkeypox bersama Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), ditulis Rabu (3/8/2022).

Cacar monyet dapat menyebabkan dampak yang lebih serius dari sekadar ruam pada kulit. Hal tersebut berkaca pada kasus pasien cacar monyet di Spanyol yang meninggal dunia akibat terjadinya ensefalitis (peradangan pada otak).

Laporan dalam The Guardian menyebutkan, bahwa salah satu pasien yang meninggal dunia akibat cacar monyet terjadi di wilayah timur laut Valencia dan berkaitan dengan ensefalit

4 dari 4 halaman

Perlindungan dari Virus Monkeypox

Secara umum, upaya perlindungan diri dari penularan virus monkeypox yang perlu diperhatikan masyarakat, antara lain:

  • Mencuci tangan dengan air sabun maupun handsanitizer secara rutin, khususnya sebelum memasak makanan, sebelum makan, sebelum dan sesudah merawat luka, maupun sebelum menyentuh area wajah
  • Menghindari kontak dengan hewan liar dan pengerat seperti tikus, monyet, tupai atau hewan yang tidak diketahui status kesehatannya
  • Hindari memelihara hewan yang tidak diketahui status kesehatannya
  • Menghindari kontak langsung dengan peralatan atau kendang hewan yang dicurigai sakit
  • Tidak mengonsumsi daging hewan liar yang mentah atau tidak dimasak matang
  • Menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi cacar monyet, termasuk tidak menggunakan barang-barang yang dicurigai sudah terkontaminasi oleh penderita
  • Menggunakan alat pelindung diri apabila merawat orang yang sakit maupun hewan yang sakit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.