Sukses

Bukan Monkeypox, Kemenkes Sebut 18 Kasus Suspek Sebelumnya Penyakit Kulit

Suspek monkeypox per 11 Agustus 2022 bertambah jadi 18 kasus, termasuk pasien lansia di Cilegon dengan hasil negatif.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengklaim belum ada kasus cacar monyet di Indonesia. 

Meskipun per 11 Agustus 2022 kasus suspek cacar monyet (monkeypox) di Indonesia ada 18 kasus, yang mana termasuk pasien lansia di Cilegon, Banten. Namun belum ada yang positif cacar monyet.

“Cacar monyet kita sampai hari ini ada 18 kasus, 17 sudah discarded, artinya sudah negatif. Tinggal menunggu pemeriksaan yang satu kasus di Cilegon,” ungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu kepada Health Liputan6.com usai acara Peluncuran Buku Vaksinasi COVID-19 dan Diskusi Panel Evaluasi, Tantangan, dan Capaian Vaksinasi COVID-19 di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta pada Kamis, 11 Agustus 2022.

Hasil pemeriksaan akhir, lanjut Maxi, ke-17 orang tersebut didiagnosa penyakit kulit dan bukanlah cacar monyet. Namun, ia tak menyebut secara pasti jenis penyakit kulit yang dimaksud.

“Kebanyakan diagnosis terakhir penyakit kulit,” katanya.

Pada pembaruan informasi, Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril juga menyampaikan, pasien suspek lansia di Cilegon tercatat negatif cacar monyet. Artinya, 18 kasus suspek monkeypox di Indonesia masuk kategori discarded.

"Hasil PCR barusan keluar. Negatif. Jadi, sekarang masuk kategori discarded," ujar Syahril melalui pesan singkat malam tadi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Suspek Monkeypox di Cilegon

Sebelumnya, monkeypox diduga telah menjalar hingga ke Kota Cilegon, Banten. Hal ini terlihat dari unggahan akun resmi Instagram Puskesmas Pulomerak beberapa hari lalu -- yang kemudian unggahan tersebut telah dihapus pada Kamis, 11 Agustus 2022.

Dalam keterangan video, pasien tersebut diperiksa oleh tim medis pada Senin, 8 Agustus 2022. Selanjutnya, sampel sudah dikirim ke Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Banten.

Kepala Puskesmas Pulomerak Isnayati menuturkan, pasien lansia berinisial Y dengan usia 60 tahun itu datang ke Puskesmas Pulomerak pada Senin, 8 Agustus 2022 untuk memeriksakan kesehatan dengan berbagai keluhan mirip dengan cacat monyet.

"Pasien ini mengeluhkan adanya bintil-bintil mirip seperti cacar monyet atau monkeypox. Merasakan nyeri sakit kepala, nyeri otot dan sakit punggung," kata Isnayati dalam keterangannya, Rabu (10/8/2022).

"Keluhan-keluhan tersebut hampir mirip seperti sakit cacar monyet."

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Periksa Sampel Suspek

Isnayati menambahkan, pihak Puskesmas Pulomerak telah mengambil sampel PCR khusus cacat monyet, serum dan krusta dari terduga lansia suspek. Pengambilan sampel juga dilakukan kepada keluarga terdekatnya.

"Semuanya (sampel) sudah dikirim ke Labkesda Provinsi Banten dan sedang diteliti. Semoga pemeriksaan laboratorium hasilnya negatif," tambahnya.

"Semua sedang kami pantau, kami juga telah mengambil sampel spesimen ke pihak keluarganya. Ini kita lakukan agar tidak menyepelekan penyakit ini."

Pasien Y tengah menjalani isolasi mandiri sembari menunggu keluar hasil laboratoriumnya.

Hal itu juga disampaikan Maxi Rein Rondonuwu sebelumnya. Pemantauan menunggu hasil PCR keluar, pasien lansia melakukan isolasi mandiri di rumahnya dengan dipantau oleh Puskesmas Cilegon.

"Yang satu lagi kita masih dalami yang di Cilegon, dia isolasi di rumah karena gejala ringan, tapi dipantau Puskesmas," sambung Maxi.

4 dari 4 halaman

Segera ke Faskes jika Ada Gejala

Menurut Isnayati, penularan cacat monyet, salah satunya disebabkan ada kontak erat dari monyet dengan manusia melalui gigitan hingga cairan tubuh.

Ia mengimbau masyarakat yang merasakan gejala cacat monyet, seperti bintil-bintil atau lesi pada kulit diharapkan segera datang ke puskesmas terdekat untuk diperiksa kesehatannya.

"Masyarakat untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan (faskes) apabila mengalami gejala yang menyerupai cacar monyet, tetap menggunakan masker, tetap hidup bersih dan sehat," pesan Isnayati.

"Yang terpenting juga lakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan yang ada di Kota Cilegon."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.