Sukses

3 Masalah Penuaan Dini yang Bikin Seseorang Mendatangi Dokter Kulit

Apa saja permasalahan penuaan dini yang membuat seseorang mendatangi dokter kulit?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam mengatasi persoalan penuaan dini, dokter kulit tidak akan langsung mengarahkan pasien ke perawatan tertentu. Biasanya akan dilihat dulu indikasi yang dialami pasien tersebut.

Dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus pemilik Klinik Kecantikan Dermis, Jakarta Selatan, Dr Hafiza Fathan SpKK, mengatakan, hal ini disebabkan masalah penuaan dini yang memang beragam.

Namun, salah dua yang bikin seseorang mendatangi dokter kulit berkaitan dengan hipermigmentasi dan munculnya kerutan.

"Kerutan itu sendiri dibagi dua, ada yang statis dan dinamis. Artinya, pada saat statis, dia akan kelihat kerutannya. Dari situ baru kita bisa tahu mana perawatan yang akan disarankan," kata Hafiza dalam sebuah diskusi baru-baru ini.

Salah satu perawatan untuk permasalahan kerutan yang bersifat statis, Hafiza akan merawat pasiennya menggunakan teknolgi dari Morpheous 8. Sebuah alat yang memiliki ukuran micro needle yang beragam sehingga penggunaannya juga luas, yang dapat memenuhi kebutuhan dalam berbagai kondisi kulit.

"Misalnya kerutannya bersifat dinamis, oke, kita akan sarankan untuk treatment yang lain," katanya.

Morpheous 8 disebut Hafiza cocok juga untuk pasien yang ingin perawatan peremajaan kulit. Terlebih alat ini memiliki keamanan dan efektivitas yang baik, sehingga pasien puas dengan perawatan yang diarahkan dokter.

"Satu lagi permasalahan penuaan dini yang bikin pasien ke dokter kuliat adalah kulit kendur. Saat ini banyak orang dengan permasalahan ini pengin V Shape yang memang sedang tren sekarang," katanya.

"Mau kendur sedikit, mau turun sedikit, pasien maunya V Shape. Jadi, Morpheous 8 juga alat yang cukup baik sebagai opsi untuk kulit kendur itu sendiri," ujar Hafiza.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tentang Morpheous 8

Data Survey JAKPAT pada 2021 menyebutkan bahwa 76 persen perempuan Indonesia merasa gejala penuaan diri merupakan masalah serius yang perlu diatasi dan berbicara mengenai aging tentu tidak hanya memperbaiki tekstur kulit saja yang terpenting tetapi juga mengencangkan kulit.

Direktur dan Founder Regenesis Indonesia, Ron Pirolo, hal inilah salah satu pertimbangan hadirnya Teknologi Pengencangan Kulit terbaru MORPHEUS 8 yang telah terinstal > 11.000 unit terbanyak di dunia kini hadir di Indonesia.

"Hal ini sejalan dengan misi Regenesis Indonesia yang selalu menghadirkan teknologi terbaru di kelasnya yang penuh dengan inovasi dan teknologi canggih," katanya.

Gejala penuaan kulit dari mulai tahap awal hingga tahap keempat, seperti permukaan kulit dan warna yang tidak rata, keriput, bekas jerawat, kulit kendur dapat disolusikan dengan MORPHEUS 8 dengan metode penghantaran energi panas, juga radio frekuensi yang di hantarkan melalui jarum ukuransangat kecil (micro needle).

Metode ini, kata Ron, telah terbukti dapat menghasilkan perbaikan secara signifikan dari gejala penuaan kulit tersebut.

3 dari 3 halaman

Penggunaan Teknologi Canggih

Spesialis Bedah Plastik dari Italia, Dr Pier Paolo Rovatti, yang telah memiliki 38 jurnal publikasi, baik nasional maupun internasional, memilih terapi dengan MORPHEOUS 8 disebabkan telah mendapatkan FDA Approved dan memiliki beragam penghargaan berkelas Internasional seperti Minimal Invasive Device of The Year pada 2020, Product Innovation of The Year pada 2021, dan Best Skin-Tightening Microneedling Treatment Award Winner 2022.

Hafizah menambahkan bahwa proses selama perawatan lebih praktis serta pasien akan merasa nyaman karena tentu selain non invasive juga memiliki minimal down time. Sehingga sangat cocok bagi pasien yang mengharapkan hasil yang instan dan memiliki tingkat mobilitas yang tinggi .

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.