Sukses

Masuk dalam Salah Satu Kandidat Penyebab Hepatitis Misterius, Apakah Itu Adenovirus?

Adenovirus menjadi salah satu kandidat penyebab terjadinya hepatitis misterius.

Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini, penyebab dibalik hepatitis misterius belum diketahui secara pasti. Namun salah satu yang masuk kandidat penyebabnya adalah Adenovirus.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Muzal Kadim, SpAK mengungkapkan bahwa Adenovirus memang masuk dalam salah satu daftar virus yang diduga menyebabkan hepatitis misterius.

"Penyebab pastinya masih diselidiki. Diduga, masih diduga, ke arah Adenovirus 41. Tapi tidak semuanya juga ditemukan Adenovirus 41 ini, jadi memang belum banyak diketahui," ujar Muzal dalam diskusi media Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Etiologinya pada Sabtu, (7/5/2022).

Ternyata, Adenovirus pun bukanlah jenis virus yang baru. Melainkan telah lama ditemukan dan biasanya menjadi virus yang menyebabkan diare.

"Adenovirus itu sebenarnya adalah virus yang bisa menyebabkan diare, yang sudah banyak ditemukan sebagai penyebab kasus diare pada anak," kata Muzal.

"Selama ini Adenovirus itu biasanya ringan. Hanya gejala diare, sakit perut, muntah sebentar, demam-demam ringan. Seperti juga ada beberapa virus penyebab diare seperti Rotavirus, Adenovirus itu salah satu penyebab diare," tambahnya.

Muzal menambahkan, selama ini diare pada anak paling banyak disebabkan oleh Rotavirus. Namun Adenovirus juga berperan dalam beberapa kasus diare pada anak.

"Pada kasus ini (hepatitis misterius), kita tidak tahu kenapa ditemukan adanya Adenovirus. Apakah itu sebagai penyebab juga saat ini kita belum bisa memastikan," ujar Muzal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berbeda dengan Adenovirus Sebelumnya

Lebih lanjut Muzal mengungkapkan bahwa Adenovirus yang ditemukan dalam kasus hepatitis misterius berbeda dengan Adenovirus yang ada sebelumnya.

"Selama ini gejalanya tidak seperti itu, tidak pernah Adenovirus yang ditemukan sebagai penyebab hepatitis. Jadi ini memang masih dicari," ujar Muzal.

Di Indonesia sendiri, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama dengan IDAI tengah melakukan investigasi lebih lanjut terkait hepatitis misterius.

Akan tetapi, belum banyak hasil yang ditemukan. Mengingat masih menunggu beberapa pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dalam jangka waktu 10 hingga 14 hari.

Berkaitan dengan hal tersebut, Muzal juga menyarankan orangtua untuk langsung mewaspadai bila muncul gejala yang serupa dengan hepatitis misterius.

Hal tersebut lantaran bila tidak langsung tertangani dengan tepat, kondisi yang terjadi dapat menimbulkan kematian pada anak.

Sebelumnya di Indonesia sudah ada tiga anak berusia dua, delapan, dan 11 tahun yang meninggal dunia dengan dugaan hepatitis misterius.

3 dari 4 halaman

Gejala yang Diduga Hepatitis Misterius

Dalam kesempatan yang sama, Muzal juga membeberkan gejala apa saja yang merujuk pada hepatitis misterius. Salah satunya dimulai dengan adanya gangguan pencernaan.

"Gejalanya sebagian besar adalah gejala saluran cerna. Jadi biasanya muntah, diare, sakit perut. Demam, karena ini suatu infeksi sering disertai demam," ujar Muzal.

"Lalu lebih lanjut lagi ada kuning. Biasanya di kelopak mata itu, di sklera. Jadi kalau kelopak matanya ditarik di sklera mata yang putih itu jadi kuning," Muzal menambahkan.

Selanjutnya, kuning tersebut bisa berlanjut ke area badan bila kondisi sudah lebih berat. Urinnya pun berubah warna menjadi kecoklatan seperti air teh.

Kondisi tersebut kemudian bisa beralih kembali ke hepatitis fulminan. Hepatitis fulminan merupakan kondisi dimana hati menjadi gagal berfungsi. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan gagal hati akut.

"Hepatitis fulminan bisa menyebabkan kesadaran menurun. Itu kalau sel-sel hatinya sudah banyak yang rusak. Jadi tergantung derajatnya, kalau rusaknya makin berat, gejalanya makin berat. Bahkan bisa menurunkan kesadaran, kejang, kalau tidak tertangani bisa menimbulkan kematian," kata Muzal.

Oleh karena itu, sejak awal orangtua harus sudah waspada terkait gejala-gejala tersebut. Sehingga bisa langsung melakukan tindakan pertolongan dengan cepat.

4 dari 4 halaman

Vaksin Hepatitis, Bisakah untuk Mencegah?

Muzal mengungkapkan bahwa vaksin hepatitis yang sudah ada dan diberikan pada anak sejauh ini merupakan vaksin untuk jenis hepatitis A dan B.

Vaksin hepatitis A dan B diberikan pada anak mulai dari bayi baru lahir dan berulang sesuai jadwal masing-masing anak serta rekomendasi dokter.

Namun, untuk jenis hepatitis lainnya seperti C hingga E belum diberikan. Termasuk pada hepatitis misterius yang saat ini tengah ramai diperbincangkan.

"Itu (vaksin) hepatitis A dan B, baru itu. Untuk hepatitis C, D, dan E itu belum. Apalagi sekarang ini yang unknown, belum diketahui. Vaksinnya otomatis belum diketahui," ujar Muzal.

Hingga saat ini hepatitis misterius belum banyak diketahui dalam dunia kedokteran, karena merupakan hal yang masih baru. Termasuk soal virus yang menjadi penyebab dibaliknya.

Muzal mengungkapkan bahwa banyak virus yang diduga menjadi penyebab hepatitis misterius, salah satunya Adenovirus. Namun belum diketahui virus mana yang secara spesifik menjadi penyebab hepatitis misterius.

"Penyebab pastinya masih diselidiki. Diduga, masih diduga, ke arah Adenovirus 41. Tapi tidak semuanya juga ditemukan Adenovirus 41 ini, jadi memang belum banyak diketahui," kata Muzal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.