Sukses

Kinder Joy Boleh Kembali Beredar, BPOM: Negatif Salmonella

Negatif dari cemaran Salmonella, BPOM RI izinkan Kinder Joy kembali beredar di pasaran

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyebut bahwa telur cokelat Kinder atau Kinder Joy yang terdaftar di BPOM dapat kembali beredar di pasaran. Ini artinya Kinder Joy, Kinder Joy for Boys dan Kinder Joy for Girls bisa kembali dibeli.

BPOM mengungkapkan bahwa telah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sample tiga produk Kinder yang terdaftar di Indonesia. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan tiga produk tersebut bebas dari cemaran Salmonella.

"Hasil pengujian laboratorium Badan POM menunjukkan ketiga produk tersebut NEGATIF cemaran Salmonella," kata BPOM dalam keterangan resmi yang diterima Health-Liputan6.com pada Kamis (28/4/2022).

Melihat hasil pemeriksaan laboratorium yang membuktikan telur cokelat Kinder yang terdaftar di Indonesia bebas Salmonella maka BPOM mengatakan camilan manis kesukaan anak-anak ini bisa kembali beredar di Indonesia.

"Berdasarkan hasil analisis risiko terhadap keamanan pangan produk cokelat merek Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls yang dihentikan sementara waktu peredarannya di Indonesia, maka dengan ini diumumkan bahwa produk tersebut dapat beredar kembali di Indonesia sejak penjelasan publik ini diterbitkan," jelas BPOM.

Sebelumnya, sekitar dua minggu yang lalu, BPOM mengumumkan menarik Kinder Joy di Indonesia. Hal ini terkait dengan laporan dari negara-negara Eropa yang menarik produk Kinder usai banyak kasus camilan tersebut terkontaminasi Salmonella di sana.

Sebagai bentuk kehati-hatian, BPOM mengeluarkan pernyataan penarikan Kinder Joy saat itu lewat rilis Menindaklanjuti Penjelasan Badan POM RI Tentang Penarikan Produk Cokelat Merek Kinder Asal Belgia di Inggris dan Beberapa Negara Uni Eropa di Website resmi Badan POM pada tanggal 11 April 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kilas Balik Penarikan Kinder Joy 2 Minggu Lalu

Sekitar dua minggu yang masyarakat ramai membahas tentang ditariknya Kinder Joy dari pasaran. Saat itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Penny K Lukito menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pengujian terhadap produk Kinder Joy di seluruh Indonesia. Pengujian tersebut guna memastikan apakah produk mengandung bakteri Salmonella atau tidak.

BPOM pun telah menghentikan sementara peredaran Kinder Joy di pasaran. Pelaku usaha yang memproduksi Kinder Joy yang bereadar di Indonesia juga menghentikan sementara distribusi dan impor produk.

"Kami sudah berkomunikasi dan mendapatkan persetujuan dari pelaku usaha. Mereka berkolaborasi dengan baik untuk menghentikan sementara impor, menghentikan sementara pendistribusian. Artinya, mereka yang secara sukarela akan menarik dulu di peredaran masing-masing," kata Penny saat konferensi pers Launching Program Pangan Aman Goes to Campus di Jakarta pada Kamis, 14 April 2022.

Penny juga menjelaskan bahwa produk merek Kinder yang bermasalah mengandung bakteri Salmonella berasal dari fasilitas produksi Belgia. Sementara, produk Kinder yang dijual di Indonesia produksi India.

 

3 dari 4 halaman

Sementara Ditarik dari Pasaran untuk Lindungi Anak-Anak

Penny K Lukito menegaskan bahwa produk Kinder Joy yang beredar di Indonesia yang merupakan produksi dari India ikut ditarik dan dihentikan sementara produksinya. Hal ini demi melindungi anak-anak yang memang banyak menyukai camilan ini.

"Karena produk Kinder ini untuk anak-anak, saya merasa kita harus berhati-hati. Walaupun fasilitas produksinya berbeda, untuk kehatian-hatian tentunya kami melakukan penghentian sementara produk dari India," kata Penny.

Uji sampling Kinder Joy yang sedang dilakukan BPOM akan keluar pada minggu ke-3 nanti. Hasil pengujian akan diinformasikan kembali ke publik. (Baca: Kinder Joy Ditarik BPOM RI Selama 3 Minggu, Terkait Bakteri Salmonella)

"Kami melakukan sampling pengujian, sudah dilakukan juga pengujiannya. Hasilnya keluar minggu ke-3," ujar Penny.

"Kalau ternyata emang berdasarkan sampling itu tidak ada indikasi kontaminasi Salmonella, kami akan rilis lagi kabar dan informasikan," Penny menekankan.

Keramaian soal Salmonella di Kinder berawal dari laporan cemaran bakteri Salmonella yang ditemukan dalam produk Kinder Surprise di Inggris. Disebutkan ada sekitar 40 anak yang terdampak Salmonella.

4 dari 4 halaman

Mengenal Bahaya Salmonella

Salmonella adalah grup bakteri yang bisa menyebabkan diare serta masalah pencernaan. Bakteri Salmonella ditularkan dari feses manusia maupun hewan. Biasanya makanan yang terkontaminasi berasal dari bakteri Salmonella yang berasal dari hewan.

Pimpinan Surveilance dan Keamanan Pangan UKHSA, Lesley Larkin mengutip Wales Online, mengatakan  pada orang yang mengonsumsi makanan terkontaminasi bakteri Salmonella biasanya sembuh dalam beberapa hari. Namun, efek ini bisa berbeda pada mereka yang berusia masih kecil.

"Namun, gejalanya bisa lebih parah terutama pada anak kecil dan memiliki sistem kekebalan yang lemah," kata Lesley.

Ia juga mengatakan bahwa infeksi bakteri Salmonella dapat menyebar dari orang ke orang. Jadi, pastikan agar menjaga gaya hidup bersih dengan mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan mencegah memegang makanan secara langsung.

Mengutip laman Mayo Clinic, umumnya orang yang kena infeksi salmonella tidak menunjukkan gejala. Namun, ada juga yang mengalami diare, demam, dan keram perut dalam waktu 8-72 jam.

Dalam beberapa kasus, diare yang terkait dengan infeksi Salmonella dapat menyebabkan dehidrasi sehingga memerlukan perhatian medis segera.

"Namun, kebanyakan orang sehat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus," seperit mengutip Mayo Clinic.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.