Sukses

Selain Berisiko Tinggi Penularan COVID-19, Ngobrol Saat Makan Bisa Bikin Keselek

Anjuran terkait tidak boleh berbicara saat makan ketika berbuka menjadi ramai diperbincangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Anjuran untuk tidak berbicara saat makan ketika buka bersama (bukber) saat bulan Ramadhan tahun ini sempat ramai diperbincangkan. Hal ini lantaran Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menyarankan untuk tidak berbicara saat makan.

"Saat menyantap makanan tentunya tidak berbicara untuk menghindari adanya droplet (percikan air liur). Sedangkan setelah makan selesai bisa melanjutkan silaturahmi berbicara dengan menggunakan masker dalam jarak yang cukup aman," ujar Wiku pada Health Liputan6.com pada Rabu, 30 Maret 2022.

Terkait hal tersebut, Epidemiolog Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman juga mengungkapkan bahwa salah satu klaster tertinggi yang berkontribusi dalam COVID-19 adalah tempat makan.

"Klaster tersering itu ada di tempat yang sifatnya satu indoor, kedua yang sifatnya ada kontak erat dengan potensi penularan secara droplet yang kuat," ujar Dicky melalui keterangan suara pada Health Liputan6.com, Kamis (31/3/2022).

"Droplet itu terutama dari orang berbicara, orang bernyanyi, atau batuk, bersin dan sebagainya. Nah ketika makan, orang itu cenderung ada semua itu apalagi sambil berbicara," tambahnya.

Tak hanya itu, Dicky menjelaskan bahwa ketika makan sambil berbicara juga dapat menyebabkan seseorang batuk-batuk atau keselek. Itulah mengapa biasanya di tempat makan salah satu klaster tertinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meminimalisasi Risiko

Berbicara soal pandemi COVID-19 akan erat kaitannya dengan strategi meminimalisasi risiko penularan.

"Ketika makan karena kita tahu makan itu dibuka (maskernya) dan banyak potensinya tadi, sehingga jangan ditambah dengan ngobrol," ujar Dicky.

"Dengan cara konsentrasi fokus tidak sambil ngobrol, tentunya waktu untuk makan jadi lebih cepat. Kedua potensi menular juga jadi lebih kecil. Bukan sama sekali tidak ada tapi kecil," Dicky menjelaskan.

Dicky menjelaskan, apabila memang bisa, usahakan untuk tidak lebih dari 15 menit membuka masker saat tengah berkumpul bersama untuk meminimalisir risiko penularan.

"Orang yang pulang makan ini kan akan ketemu saudaranya, mungkin orangtuanya yang mungkin berisiko. Nah kita harus melindungi orang yang beresiko itu," kata Dicky.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Menurut ahli bahasa Sansekerta, upawasa bermakna ritual untuk “masuk” ke Yang Ilahi.

    puasa

  • Batuk-batuk merupakan refleks tubuh untuk membersihkan saluran napas dari lendir atau bahan penimbul iritasi lain seperti debu atau asap.

    Batuk-batuk

  • Buka Bersama

  • Bukber