Sukses

Temuan Kasus Omicron Pertama, Menkes Budi Sebut Belum Ada Transmisi Komunitas

Belum ada laporan transmisi komunitas dari satu kasus Omicron pertama.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, belum ada laporan transmisi komunitas dari temuan kasus varian Omicron pertama, yang mana merupakan pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

"Sampai sekarang transmisi komunitas (Omicron) belum kita temui. Walaupun kita terus melakukan sampling Whole Genome Sequencing (WGS) yang penting dan lebih ketat," ujar Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers Perkembangan Pandemi COVID-19, Kamis (16/12/2021).

Yang dimaksud transmisi komunitas adalah penemuan sumber rantai penularan dengan jumlah kasus yang dilaporkan. Seluruh kasus varian Omicron, baik yang positif Omicron dan temuan 5 kasus probable lainnya dilaporkan dari hasil karantina.

"Jadi, yang sudah kita konfirmasi satu positif Omicron dan lima kasus probable itu dari karantina. Memang untuk kasus Omicron yang diidentifikasi positif di karantina dari petugas pembersih tidak memiliki history (riwayat) perjalanan luar negeri," terang Budi Gunadi.

"Tetapi kita belajar dari Hong Kong, ya memang bisa (tertular meski tidak melakukan perjalanan luar negeri). Bisa karena melayani pasien, akibatnya orang ini tertular."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemeriksaan WGS Ditingkatkan 10 Persen

Seorang petugas atau pekerja pembersih yang positif Omicron, menurut Budi Gunadi Sadikin, tinggal di asrama Wisma Atlet. Petugas itu pun langsung diisolasi di asrama.

"Kebetulan tinggal di asrama, sehingga kita isolasi di asrama. Tapi sampai sekarang, belum kita lihat adanya transmisi komunitas," ucapnya.

Upaya mengantisipasi kemunculan varian Omicron, peningkatan pemeriksaan WGS dilakukan. Hal ini mempercepat penemuan dini Omicron.

"Apa yang kita lakukan untuk mengantisipasi (Omicron)? Karena tidak terlalu banyak kasus konfirmasi, kita sehari mungkin 200-300 sampel," imbuh Menkes Budi Gunadi.

"Standar Whole Genome Sequencing biasanya lima persen, sekarang kami mau lakukan 10 persen. Semua kasus konfirmasi kami lakukan WGS."

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.