Sukses

Renggut Nyawa Hanna Kirana, Gagal Jantung Terjadi Ketika Jantung Ngambek

Hanna Kirana disebut meninggal akibat gagal jantung

Liputan6.com, Jakarta - Aktris Hanna Kirana meninggal dunia di usia 18 dikabarkan karena gagal jantung. Bintang film televisi (FTV) ini mengembuskan napas terakhir pada Selasa, 2 November 2021, pukul 21.00 WIB.

Terkait gagal jantung seperti yang diidap Hanna Kirana, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Anggarino Damay menjelaskan bahwa itu adalah kondisi ketika jantung 'ngambek'.

“Jantung tidak kuat lagi memompa atau masih bisa ‘terpaksa’ memompa tapi dengan tekanan yang lebih tinggi atau usaha lebih berat sehingga jika dibiarkan, lama-lama tambah rusak,” tulis Vito dalam unggahan Instagram pribadinya @doktervito dikutup Rabu (3/11/2021).

Vito mengibaratkan jantung seperti pompa air yang tugasnya memompa darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak, ginjal, dan otot.

Jika pompa air mendadak ngadat, kran di wastafel tidak bisa mengeluarkan air. Hal ini mirip dengan jantung yang ngadat, akibatnya ginjal ikut terganggu sehingga urine tidak bisa keluar karena aliran terganggu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Gagal Jantung

Vito menambahkan, penyebab orang mengalami gagal jantung bisa beragam. Misalnya, penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung koroner, darah tinggi, hingga penyakit infeksi virus atau bakteri.

Berbagai penyebab gagal jantung ini juga berkaitan dengan cara penanganannya, lanjut Vito.

“Berbagai cara bisa menjadi penanganan tergantung penyebab gagal jantungnya.”

Penanganannya dapat berupa pemasangan ring, operasi perbaikan katup atau dengan obat-obatan untuk menjaga kerja jantung.

“Yang jelas tidak bisa Cuma dikerik aja tau cuma modal minum bawang putih sama kunyit.”

3 dari 4 halaman

Diagnosis Gagal Jantung

Untuk mendiagnosis gagal jantung, pasien dapat mencurigai gejala awalnya yakni adanya keluhan cepat lelah atau cepat ngos-ngosan.

Lebih lanjut, gagal jantung dapat didiagnosis dengan pemeriksaan klinis oleh dokter didukung alat seperti elektrokardiogram (EKG), ultrasonography (USG) jantung, dan magnetic resonance imaging (MRI).

“Gagal jantung adalah fase paling akhir dari semua penyakit jantung, karena itu penting kenali gejala di awal sebelum jantung keburu ngambek. Jantung kita cuma satu, harus disayang-sayang,” pungkas Vito.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Jantung

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.