Sukses

Pengaruh Mutasi Virus Corona Terhadap Kinerja Vaksin Merah Putih

Vaksin Merah Putih akan disuntikan kepada masyarakat Indonesia pada Juli 2021

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa instansi di Indonesia tengah meneliti dan mengembangkan Vaksin Merah Putih guna menyudahi pandemi COVID-19.

Dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Indonesia (UI), hingga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) diketahui tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang merupakan vaksin COVID-19 produksi dalam negeri.

Tidak menutup mata bahwa produksi vaksin Merah Putih terjadi di tengah virus Corona yang terus bermutasi. Di Indonesia saja, varian Delta mendominasi hampir 90 persen kasus COVID-19.

Lantas, apakah mutasi virus Corona berpotensi memengaruhi efektivitas vaksin Merah Putih?

Menurut Ahli Mikrobiologi Universitas Padjajaran (UNPAD), Dr Mia Miranti, ada kemungkinan vaksin COVID-19 yang lahir dari laboratorium-laboratorium besar Indonesia terpengaruh mutasi virus penyebab COVID-19 yang bisa terjadi di masa mendatang.

“Selama virus COVID-19 bermutasi memang akan berpengaruh terhadap kinerja vaksin Merah Putih. Artinya bisa jadi vaksin Merah Putih yang dibuat sekarang jadi tidak efektif untuk mencegah virus yang bermutasi di beberapa waktu yang akan datang,” katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks Kamis (16/9/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyinggung Vaksin Merah Putih Unair

Mia menambahkan, sejauh ini yang menyatakan kesanggupan untuk siap memproduksi vaksin Merah Putih dalam jumlah besar adalah Universitas Airlangga (Unair).

Universitas ini sudah mulai uji klinis pada Agustus 2021 dan sudah mengajukan izin emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan kasus darurat ke organisasi kesehatan dunia (WHO) pada Maret 2022.

“Setelah izin tersebut keluar biasanya sudah siap untuk disuntikkan ke masyarakat," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Perkiraan Harga

Untuk vaksin merah putih Unair, harga yang diharapkan kurang dari 5 $ US. Sedang, menurut Kepala Lembaga Eijkman Prof Amin Subandrio, vaksin Merah Putih berkisar 1-2 $ US, jauh lebih murah dibandingkan vaksin impor yang beredar saat ini.

Melihat proses pembuatan vaksin Merah Putih yang masih berlangsung, timbul pertanyaan terkait penggunaannya di masa mendatang. Mengingat, program vaksinasi nasional diperkirakan rampung tahun depan. Lantas, jika programnya sudah usai vaksin Merah Putih akan digunakan untuk apa?

Menjawab pertanyaan tersebut, Mia mengatakan bahwa vaksin Merah Putih dapat digunakan sebagai booster vaksin dan dapat disumbangkan pada negara yang belum mendapatkan akses vaksin.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksin COVID-19 Terbukti Efektif Kurangi Tingkat Kematian

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.