Sukses

Kapasitas Vaksin COVID-19 Harus Didukung Jalur Distribusi

Kapasitas vaksin COVID-19 dalam jumlah besar harus didukung jalur distribusi yang mumpuni.

Liputan6.com, Jakarta Kapasitas vaksin COVID-19 dalam jumlah besar harus didukung jalur distribusi yang mumpuni. Apalagi distribusi vaksin COVID-19 menyasar ke 34 provinsi di Indonesia.

Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, kapasitas menjadi tantangan di lapangan. Ini karena jalur distribusi vaksin yang ada harus mengakomodir kebutuhan vaksin rutin sekaligus vaksin COVID-19 yang berjumlah besar.

“Karena itu, Bio Farma berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah, terkait fasilitas penyimpanan dan penyaluran vaksin ini," kata Bambang melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (24/8/2021).

"Harapannya, setiap penjuru Indonesia segera tercukupi kebutuhan vaksinnya."

Dalam distribusi vaksin COVID-19, setiap vaksin memiliki ketentuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Manajemen rantai dingin (cold chain) menjadi penting diperhatikan.

“Kami menggunakan manajemen rantai dingin selama seluruh proses untuk memelihara batas temperatur, agar kualitas vaksin tetap terjaga,” lanjut Bambang.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Butuh Waktu Siapkan Vaksin COVID-19

Untuk vaksin Sinovac membutuhkan suhu penyimpanan 2 sampai 8 derajat Celsius, Indonesia telah memiliki rantai distribusi vaksin yang baik hingga pelosok. Selain itu, vaksin COVID-19 yang mengharuskan perlakuan khusus untuk menjaga kualitas, seperti Pfizer yang memerlukan suhu penyimpanan -70 derajat Celsius.

Bambang Heriyanto menambahkan, dibutuhkan waktu untuk menyiapkan vaksin COVID-19 hingga siap digunakan. Dari bentuk bahan baku (bulk) menjadi bentuk jadi.

"Perlu waktu sekitar 1 bulan, meliputi masa karantina, pengolahan, uji mutu, dan sebagainya. Vaksin bentuk jadi pun, harus melalui pengawasan mutu dan menunggu terbitnya lot release dari BPOM," tambahnya.

Untuk meningkatkan ketersediaan vaksin di Tanah Air, Bio Farma bersama institusi dalam negeri tengah melakukan riset pengembangan vaksin COVID-19 produksi anak negeri, yang diharapkan dapat diluncurkan pada tahun depan.

3 dari 3 halaman

Infografis 9 Waktu Tepat Cuci Tangan Hindari Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.