Sukses

Penyebab Nyeri Saat Menstruasi Terasa Lebih Sakit dari Biasanya

Nyeri saat menstruasi yang dirasakan wanita kerap kali berbeda. Kadang terasa sakit, tak jarang biasa saja

Liputan6.com, Jakarta - Rasa nyeri yang muncul saat menstruasi kerap kali bervariasi. Beberapa wanita bisa merasakan sakit yang luar biasa pada bulan sebelumnya, lalu merasakan sakit yang normal di bulan-bulan setelahnya. Ternyata, hal itu merupakan sesuatu yang wajar.

PMS muncul ketika hormon estrogen dan progesteron berada pada puncaknya sebelum hari menstruasi tiba. Efek yang muncul dari keduanya pun berbeda dan bisa muncul kapanpun,” kata Praktisi Sandy Knauf seperti dikutip Elite Daily pada Rabu (4/8/2021).

Ada beberapa penyebab munculnya rasa nyeri yang tidak biasa pada bulan-bulan tertentu. Hal itu banyak berkaitan dengan pola hidup dan hormon yang ada pada tubuh kita. Berikut beberapa penyebab di balik munculnya rasa nyeri berlebih saat menstruasi.

1. Tidak memiliki waktu tidur yang cukup

Memiliki waktu tidur yang cukup ternyata memiliki peran utama dalam proses menstruasi. Bahkan, kurang tidur juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan hormon, yang membuat menstruasi tidak teratur. 

“Ketika Anda tidak memiliki waktu tidur yang cukup, terutama selama menstruasi, Anda mungkin akan merasa lebih sensitif dan mudah terganggu. Hal itu bisa menjadi pemicu stres,” kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kehamilan, Jessica Shepherd.

2. Terlalu banyak makanan olahan

Makanan seperti pizza, kentang goreng, atau roti lapis (sandwich) mungkin bisa terasa begitu nikmat pada gigitan pertama. Namun, makanan yang mengandung banyak gula, garam, dan tepung dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh.  

“Makanlah lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian terutama saat menstruasi. Karena dapat mengurangi peradangan dan menormalkan kadar pH dalam tubuh,” katanya.

3. Heavy flow

“Setiap bulannya rahim Anda mengeluarkan lapisan rahim dan darah sebagai cara untuk membersihkan diri. Terkadang, pendarahan menstruasi terjadi lebih banyak dibanding biasanya dan bisa juga lebih sedikit,” kelas Dokter Spesialis Obgyn, Heather Bartos.

Perubahan hormon, stres, dan fluktuasi hormon dapat berpengaruh pada deras atau tidaknya pendarahan saat menstruasi.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4. Stres

Stres tidak hanya dapat membuat menstruasi terasa lebih sakit, tapi juga bisa membuat rasa nyeri ketika menstruasi menghilang. Maka, penting untuk menjaga tingkat stres untuk tetap rendah.

“Olahraga dapat membantu mengatasi stres, memicu pelepasan endorfin, dan mengubah persepsi rasa sakit yang dapat membantu mengatasi nyeri saat menstruasi,” kata dr Shepherd.

5. Baru saja menggunakan pil KB

Apabila Anda baru saja menggunakan alat kontrasepsi, menstruasi bisa terasa lebih berat dan intens pada bulan-bulan pertama. Namun, hal ini dinilai tidak mengkhawatirkan.

“Ketika orang baru mulai menggunakan alat kontrasepsi, itu bisa menambah pendarahan yang lebih berat ketika menstruasi, atau intensitas kram pada tubuh yang meningkat. Karena menyesuaikan dengan hormon sintetik dalam tubuh,” ujar dokter kandungan, Maureen Whelihan.

 

3 dari 4 halaman

6. Tanda anemia atau kehamilan

Jika Anda mengalami nyeri dan pendarahan yang tidak wajar, bahkan lebih dari satu bulan berturut-turut, mengonsultasikan langsung pada dokter menjadi pilihan yang tepat.

“Jika Anda mengalami pendarahan yang hebat dan tidak mengalami pembekuan, bisa jadi Anda mengalami anemia. Bahkan, hamil juga bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada siklus menstruasi Anda yang tampak seperti gejala PMS,” kata dr Whelihan.

4 dari 4 halaman

[INFOGRAFIS] Sehat Sejak dalam Kandungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.