Sukses

Uji Klinis III: Efikasi Covaxin 77,8 Persen Cegah COVID-19, Masih Efektif Lawan Varian Delta

Vaksin COVID-19 asal India, Covaxin, juga telah diuji pada beberapa varian dari virus SARS-CoV-2, serta 93,4 persen mencegah gejala parah

Liputan6.com, Jakarta Bharat Biotech India pada Sabtu, 3 Juli 2021, melaporkan bahwa berdasarkan hasil uji klinis Fase III, vaksin Corona yang mereka kembangkan, Covaxin, efektif 77,8 persen terhadap infeksi COVID-19 bergejala.

Perusahaan farmasi itu juga mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan bersama Indian Council of Medical Research (ICMR) dan Pune's National Institute of Virology (NIV) itu, memiliki efikasi 65,2 persen terhadap varian Delta.

Dilansir dari Indian Express pada Senin (5/7/2021), para peneliti juga menyebut bahwa vaksin tersebut menunjukkan efikasi yang lebih tinggi yaitu 93.4 persen, pada COVID-19 parah.

Dalam data yang mereka publikasikan di server pracetak medRxiv, uji klinis fase tiga dilakukan antara 16 November 2020 sampai 7 Januari 2021, pada 25.798 peserta yang diacak ke kelompok vaksin atau plasebo.

24.419 orang menerima dua dosis vaksin COVID-19 Covaxin (BBV152) atau plasebo, dengan jeda waktu penyuntikan selama empat pekan. Kemanjuran, keamanan, dan imunogenisitas vaksin, dilakukan di 25 lokasi di seluruh India.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diuji di Berbagai Varian

Studi mengungkapkan ada 130 kasus infeksi bergejala dalam analisis, berdasarkan kasus dari 16.973 peserta, yang ditindaklanjuti dengan dua pekan setelah dosis kedua.

Dari 130 kasus ini, 24 infeksi terjadi pada kelompok vaksinasi dan 106 di antara penerima plasebo. Temuan ini memunculkan angka efikasi 77,8 persen.

Para peneliti juga memperoleh persetujuan untuk menguji vaksin terhadap varian yang dikhawatirkan, yang muncul saat uji klinis sedang berlangsung.

"Sera dari penerima COVAXIN juga telah dievaluasi terhadap varian virus yang terdeteksi di India yaitu Alpha, Beta, Zeta, Kappa dan Delta," kata Pragya Yadav, Ilmuwan Senior NIV dan salah satu peneliti.

Sebanyak 79 varian dilaporkan dari 16.973 sampel, 18 pada kelompok vaksin dan 61 pada kelompok plasebo.

3 dari 4 halaman

Efikasi pada Varian Delta dan Kappa

Di antara varian-varian yang dilaporkan, terdapat 50 kasus varian Delta (B.1.617.2), dengan 13 peserta di kelompok vaksin dan 37 pada kelompok plasebo. Hal ini memunculkan angka efikasi 65,2 persen.

Sementara pada varian Kappa (B.1.617.1) efikasi vaksin Covaxin mencapai 90,1 persen.

"Pembacaan keamanan dan kemanjuran COVAXIN yang sukses… membangun kemampuan India dan negara-negara berkembang untuk fokus pada inovasi dan pengembangan produk baru," kata Krishna Ella, Chairman and Managing Director Bharat Biotech International Limited.

"Kami bangga menyatakan bahwa inovasi dari India sekarang akan tersedia untuk melindungi populasi global," ujarnya.

Profesor (Dr) Balram Bhargava, Sekretaris Departemen Penelitian Kesehatan dan Direktur ICMR mengatakan, Covaxin tidak hanya akan bermanfaat bagi masyarakat India, namun juga bisa sangat berkontribusi untuk melindungi komunitas global dari SARS-CoV-2.

Sejauh ini, Covaxin telah menerima Emergency Use Authorization (EUA) di 16 negara, dengan sedang dalam proses untuk izin darurat di 50 negara. Bharat Biotech juga tengah berdiskusi dengan World Health Organization, untuk pemberian Emergency Use Listing.

4 dari 4 halaman

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.