Sukses

Pulmonolog Sebut 371 Pasien COVID-19 Masuk Wisma Atlet Kemayoran Pagi Ini

Kondisi terkini di RSD COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran cukup mengkhawatirkan.

Liputan6.com, Jakarta - Pulmonolog di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Efriadi, menyampaikan kondisi terkini mengenai pasien yang keluar dan masuk ke Wisma Atlet Kemayoran.

Dalam kicauan di Twitter pribadinya @afriadzadr, dia menyebut bahwa pagi ini, Selasa, 8 Juni 2021, sebanyak 371 pasien masuk. Sehingga total pasien COVID-19 di Wisma Atlet menjadi 2.969 jiwa.

Jumlah 2.969 tersebut sudah dikurang 136 pasien COVID-19 yang sudah diizinkan untuk pulang.

Saat dihubungi Health Liputan6.com terkait kicauannya tersebut, Efriadi, mengatakan, memang terjadi kenaikan angka pasien COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran pasca Idulfitri.

Dia, menambahkan, jumlah ini menunjukkan kenaikan jika dibanding dengan hari-hari sebelumnya.

Bahkan, sebelum arus balik mudik, angka pasien yang tertular Virus Corona atau SARS-CoV-2 di Wisma Atlet sempat di 900-an.

“Kemudian seminggu setelah mudik itu mulai naik. Awalnya naik dikit-dikit, 50 sekian sekian, sampai akhirnya di atas 200 dan sempat sampai 300, lebih banyak yang masuk daripada yang pulang,” kata Efriadi melalui sambungan telepon.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penambahan Pasien COVID-19 Sangat Berkaitan dengan Momen Libur

Lebih lanjut Efriadi mengatakan bahwa fenomena kenaikan pasien di RSDC Wisma Atlet sangat berkaitan dengan momen libur Lebaran. Bahkan, penduduk di daerah pun terkena imbas dari para pemudik.

“Ya sangat terkait dengan libur kemarin, jadi, justru penyumbang terbanyak itu klaster liburan. Ketika mereka berlibur kemudian di daerah juga kena imbas dari pemudik kita,” ujarnya.

Selain klaster liburan, Efri juga melaporkan adanya klaster lain sebagai penyumbang kasus baru COVID-19, yaitu klaster keluarga, klaster RT/RW, bahkan klaster tahlilan.

“Jadi, sudah merambah ke klaster komunitas, kalau pada awal-awal dulu kan klaster perkantoran, tapi sesudah ada WFH cukup berkurang. Sekarang beralih ke klaster keluarga dan klaster pemukiman terutama daerah-daerah pemukiman padat," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Ketersediaan Alat Kesehatan

Dalam kicauannya tersebut, pria yang akrab disapa Efri Pulmo juga menyinggung terkait jumlah pengguna device oksigen di RSDC Wisma Atlet.

Menurutnya, hingga pagi ini ada 60 pengguna device oksigen. Namun, angka tersebut bukan angka pasti.

“Tadi pagi yang saya bilang itu 60, ternyata kan kalau angka pasnya itu lebih dari 70 yang butuh device oksigen, mulai dari oksigen biasa sampai yang dosis tinggi, itu yang sedang dalam pengawasan khusus di Wisma Atlet," katanya.

Dia, menambahkan, sejauh ini jumlah device di RSDC Wisma Atlet masih mencukupi. Sementara pihak RSDC Wisma Atlet sedang mendata kembali alat-alat yang belum digunakan untuk diaktifkan kembali.

“Karena kan kemarin terakhir kita rame-rame tuh sekitar September sampai Februari masih tinggi kasusnya, alat kita sudah maksimal kita pakai semuanya sempat juga relaksasi antara Februari hingga April, tapi ketika masuk fase arus balik mudik kita sudah mulai meningkat lagi penggunaanya," katanya.

Efriadi, melanjutkan, saat kenaikan kasus terjadi, pihak Wisma Atlet sudah melakukan antisipasi. Mengingat, kenaikan selalu terjadi setelah libur hari besar.

“Pernah kita sampai 500 sehari pasien yang masuk tuh, mungkin pernah dengar yang ada antrean ambulans di Wisma Atlet ya itu kenyataannya karena pengiriman dalam satu waktu sehingga terjadi penumpukan,” ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Lonjakan Kasus COVID-19 di Kudus hingga Bangkalan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.