Sukses

BKKBN: Usia Produktif Saat Ini Tinggi, Kesempatan Meningkatan Pendapatan per Kapita

Menurut BKKBN, rasio ketergantungan, atau perbandingan antara penduduk usia produktif dengan mereka yang tidak produktif di Indonesia berada di angka 41

Liputan6.com, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan bahwa tingginya usia produktif di Indonesia saat ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan pendapatan per kapita.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Penandatanganan Naskah Kesepahaman Antara BKKBN dan Tanoto Foundation mengatakan bahwa saat ini generasi muda, anak, dan balita di Indonesia berada di posisi yang "sangat strategis."

"Karena dependency ratio (rasio ketergantungan), rasio antara mereka yang bisa produktif dibandingkan usia yang tidak produktif, berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, nilainya 41," kata Hasto pada Kamis (20/5/2021).

Rasio ketergantungan 41 sendiri bisa diartikan bahwa di setiap 100 orang berusia produktif, memiliki tanggungan sebanyak 41 orang yang belum dan sudah tidak lagi produktif.

Menurut Hasto, nilai 41 pada dependency ratio di Indonesia adalah sesuatu yang mengejutkan. "Karena diduga dependency ratio mencapai 46 saja masih tahun 2025. Tapi ternyata tahun 2020 sudah 41."

"Artinya kesempatan bangsa kita untuk meningkatkan pendapatan per kapitanya adalah sekarang," kata Hasto Wardoyo.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesempatan Bonus Demografi

Hasto melanjutkan, dengan tingginya usia produktif, maka kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang didambakan oleh Presiden Joko Widodo sangatlah tepat dan beralasan.

Mantan Bupati Kulon Progo ini mengatakan, membangun SDM saat ini menjadi sesuatu yang penting setelah sebelumnya pemerintah membangun infrastruktur.

"Karena momentumnya dimana kita memasuki window opportunity bonus demografi. Itulah momentum yang tidak bisa diabaikan, karena ditengarai di tahun 2035, sudah menutup celah bonus demografi," katanya.

Hasto mengatakan dengan tertutupnya celah bonus demografi, maka aging population atau penuaan populasi bisa terjadi dan dependency ratio akan kembali naik akibat banyak masyarakat muda yang harus menanggung orang-orang tua.

"Inilah kesempatan baik untuk kita mencetak generasi yang berkualitas, karena kalau tidak maka mungkin terlewati juga. Sehingga kita bisa growing old before growing rich," kata Hasto.

3 dari 3 halaman

Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.