Sukses

Temuan Varian Virus Corona E484K di Jakarta, Kemenkes: Kemungkinan Mutasi Alamiah

Pasien yang terpapar varian baru virus Corona E484K tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri..

Liputan6.com, Jakarta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian E484K yang ada di Indonesia kemungkinan hasil mutasi alamiah dari virus penyebab COVID-19.

"Kemungkinan mutasi alamiah," kata Nadia.

Mutasi alamiah bukan hal baru bagi virus. Ketika sedang memperbanyak diri di dalam sel tubuh inang, virus bisa mengubah struktur dan sifat genetik seperti disampaikan Nadia. 

"Mutasi sesuatu yang memang terjadi pada sebauh virus," lanjut Nadia mengutip Merdeka.com.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI ini menyebut, varian baru E484K teridentifikasi pada pasien kategori masyarakat umum. Pasien tersebut belum mengikuti vaksinasi Covid-19.

Sebelumnya, Nadia mengatakan varian baru COVID-19 E484K ditemukan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap spesimen salah satu pasien Covid-19.

"Dari satu spesimen pos di rumah sakit di provinsi DKI Jakarta," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasien Tidak Ada Rirwayat Perjalanan ke Luar Negeri

Pasien yang terpapar varian baru virus Corona E484K tidak memiliki riwayat perjalanan keluar negeri. Varian E484K merupakan hasil mutasi B117 seperti yang ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil.

"Tidak ada riwayat perjalanan (pasien) keluar negeri," kata Nadia.

Hal ini berbeda dengan varian B117 yang masuk ke Indonesia melalui pelaku perjalanan internasional dari Arab Saudi. Pelaku perjalanan ini masuk ke tanah air dan menjalani proses surveilans Whole Genome Sequencing (WGS) pada awal Februari 2021.

Varian B117 merupakan mutasi COVID-19 yang merebak di Inggris pada September 2020. Selain varian E484K dan B117, ada dua mutasi COVID19 yang sudah masuk ke Indonesia yakni N439K dan D614G.

Varian D614G mulai terdeteksi di Indonesia pada April 2020. Sedangkan varian N439K terdeteksi di Indonesia sejak November 2020.

 

Penulis: Titin Supriatin/Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini