Sukses

Sering Makan Tak Sehat dan Jarang Olahraga Selama Pandemi COVID-19, Waspada Kolesterol Tinggi

Perlu diingat jika pola hidup dilakukan dalam waktu yang panjang tersebut memicu kadar kolesterol tinggi pada tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Selama masa pandemi Corona COVID-19, sejumlah orang tergoda makan apa saja yang nikmat. Sayangnya, sebagian tidak diimbangi dengan berolahraga. Perlu diingat jika pola hidup dilakukan dalam waktu yang panjang tersebut memicu kolesterol tinggi.

Kolesterol merupakan zat esensial bagi tubuh. Kolesterol merupakan zat lilin yang diproduksi oleh hati. Lipoprotein membawa kolesterol ke seluruh tubuh.

Tubuh menggunakan kolesterol untuk berbagai fungsi, termasuk pencernaan makanan, produksi hormon, dan pembentukan vitamin D.

Kolesterol penting untuk tubuh tapi pada level tinggi, ini bisa menjadi faktor risiko serangan jantung dan kondisi lain yang berhubungan dengan jantung.

Profesor keperawatan Deborah Weatherspoon mengatakan kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun -kecuali jika kadarnya sangat tinggi.

"Dalam hal ini seseorang mungkin melihat benjolan lemak di kulit atau lingkaran putih keabu-abuan di mata mereka," kata Weatherspoon seperti dilansir Medical News Today.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Riwayat Keluarga dengan Kadar Kolesterol Tinggi

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), gejala ini kebanyakan terjadi pada orang dengan riwayat keluarga kolesterol tinggi.

Ada dua jenis kolesterol: low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol "jahat", dan high-density lipoprotein (HDL), atau kolesterol "baik".

"Memiliki kebiasaan tidak sehat tertentu adalah penyebab paling umum dari kadar kolesterol tinggi. Kebiasaan ini antara lain merokok, sedikit berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat," ujar Weatherspoon.

Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi meliputi:

- gen yang diwarisi dari orang tua

- beberapa kondisi medis, seperti penyakit ginjal kronis dan diabetes

- obat-obatan tertentu, seperti steroid yang mengobati kondisi peradangan

 

Apabila kolesterol menumpuk di arteri, ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut aterosklerosis. Hal ini terjadi ketika plak terbentuk di dinding arteri, dan dapat mempersempitnya serta menyebabkan aliran darah menjadi terbatas.

Untuk mengeceknya, lakukan tes darah rutin sehingga dapat membantu seseorang menentukan apakah kadar kolesterol mereka berada dalam kisaran yang sehat. Untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi, dokter mungkin menyarankan perubahan gaya hidup atau minum obat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini