Sukses

Indonesia Peringkat ke-7 Kasus Diabetes dan Urutan ke-3 Prediabetes Terbanyak Dunia

Data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-7 dunia dalam rangkaian negara dengan kasus diabetes terbanyak.

Liputan6.com, Jakarta - Data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-7 dunia dalam rangkaian negara dengan kasus diabetes terbanyak.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Kamis (25/2/2021). Menurutnya, pengidap diabetes di Indonesia mencapai lebih kurang 11 juta pasien.

“Ini mungkin terus meningkat, sebenarnya sumbernya berangkat dari yang kita kenali sebagai pre-diabetes,” ujar Ketut dalam seminar daring Novo Nordisk, Kamis (25/2/2021).

Ia menambahkan, kasus prediabetes di Indonesia bahkan menduduki peringkat nomor 3 di dunia dengan 30 juta (30 persen) penduduk dengan prediabetes.

“Jadi prediabetes adalah kondisi antara normal dan diabetes.”

Prediabetes juga berbahaya karena menurut hitungan berbagai studi di beberapa negara, kondisi ini bisa berubah menjadi diabetes sebanyak 10 persen setiap tahunnya," imbuhnya.

“Kita bisa bayangkan kalau 30 juta penduduk, itu tiap tahun bisa ada tambahan 3 juta orang yang diabetes kalau tidak ada intervensi yang baik di prediabetesnya. Ini bisa lebih mengerikan di kemudian hari,” tambah Ketut. 

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dari Aspek Komplikasi

Selain angkanya yang tinggi, penyakit diabetes juga sangat rentan komplikasi. Menurut Ketut, potensi komplikasi pasien diabetes tergantung pada baik atau buruknya pengendalian gula darah.

Jika penanganannya buruk maka pengaruh besar akan terlihat dari pengeluaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).

“Berdasarkan data BPJS di 2016 ternyata pengeluaran yang harus ditanggung pemerintah itu sebagian besar datang dari komplikasi terutama dari jantung dan ginjal.”

Masalah lainnya, pasien diabetes yang sudah diperiksa, lebih dari dua per tiganya tidak mengetahui bahwa dirinya diabetes. Pasien seperti itu biasanya langsung masuk ke kondisi komplikasi karena kurangnya kesadaran sehingga tidak menjalani pengobatan sejak awal.

“Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang terakhir juga menunjukkan hampir 70 persen orang tidak menyadari bahwa dirinya diabetes.”

Di sisi lain, diabetes juga merupakan penyakit kompleks progresif, sehingga walau diobati penyakit ini akan tetap ada, katanya. Ini menjadi salah satu tantangan bagi pasien untuk memberikan usaha lebih dalam pengobatannya.

“Sedangkan dari sisi pasien, ini tergantung pada edukasi dan pemahamannya tentang diabetes dan berbagai macam komplikasinya. Dalam hal ini dokter juga berperan memberi edukasi yang baik bagi para pasien,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.