Sukses

Satgas: Jumlah Vaksin COVID-19 untuk Vaksinasi Tahap 2 Cukup

Pemerintah bekerja keras menyediakan vaksin COVID-19 untuk kelancaran vaksinasi tahap kedua.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah bekerja keras menyediakan vaksin COVID-19 untuk kelancaran pelaksanaan vaksinasi tahap kedua yang saat ini berjalan. Vaksinasi tahap kedua resmi dimulai 17 Februari 2021, yang menyasar petugas pelayanan publik dan lansia.

Program vaksinasi COVID-19 tahap kedua ditandai dengan penyuntikkan bagi para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Total sasaran vaksinasi tahap kedua mencapai 38.513.446 orang, yang ditargetkan selesai pada Mei 2021.

"Sebagai upaya mengakselerasi program vaksinasi tahap kedua, Pemerintah sedang bekerja keras  menyediakan vaksin dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/2/2021).

"Hal ini sebagai komitmen melindungi masyarakat dan mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) dengan lebih cepat. Saat ini, vaksin Sinovac hanyalah satu dari berbagai vaksin COVID-19 yang sedang diusahakan Pemerintah."

Secara spesifik, sasaran penerima vaksin COVID-19 tahap kedua diperuntukkan bagi lansia, tenaga pendidik, tokoh agama, aparat sipil negara, tenaga keamanan, pelaku pariwisata, pekerja sektor transportasi publik, atlet, wartawan serta pekerja media.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin COVID-19 untuk Vaksinasi Tahap 2 Akan Tercukupi

Wiku menegaskan ketersediaan vaksin COVID-19 untuk vaksinasi tahap kedua akan tercukupi. Ini karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use of Authorization/EUA) untuk vaksin Sinovac yang diproduksi PT Bio Farma.

"EUA yang diterbitkan Badan POM merupakan upaya memastikan aspek keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin, sekaligus upaya mengakselerasi program vaksinasi tahap kedua," tegasnya.

Pada konferensi pers beberapa hari lalu, Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pihaknya baru memproduksi vaksin dari bahan baku (bulk) vaksin Sinovac. Sebagaimana kesepakatan dengan Kementerian Kesehatan, Bio Farma akan mendistribusikan 7,5 juta dosis vaksin COVID-19 pada Februari 2021.

Sementara itu, program vaksinasi COVID-19 tahap pertama yang menyasar tenaga kesehatan, sudah mencapai 1.164.144 orang yang mendapat suntikan pertama dan 623.832 tenaga kesehatan yang menerima suntikan kedua. Target sasaran 1.468.764 juta tenaga kesehatan.

Agar target sasaran tercapai, Wiku meminta para tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin turut serta berpartisipasi aktif.

"Hal ini bertujuan meningkatkan perlindungan dan mencegah terjadinya penularan viru Corona antara pasien dan tenaga kesehatan saat bertugas," pesannya.

3 dari 3 halaman

Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.