Sukses

Tips Jadi Caregiver yang Baik, Jangan Lakukan 3 Hal Ini pada Lansia

Menjadi caregiver atau pendamping untuk lanjut usia (lansia) bukanlah perkara mudah. Berbagai perilaku lansia tak jarang membuat pendamping kelabakan dan kesal.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi caregiver atau pendamping untuk lanjut usia (lansia) bukanlah perkara mudah. Berbagai perilaku lansia tak jarang membuat pendamping kelabakan dan kesal.

Maka dari itu, seorang caregiver harus memiliki kesabaran ekstra dalam merawat lansia. Seperti disampaikan Bandari Alamanda, seorang caregiver asal Jakarta yang bekerja merawat lansia di Spanyol sejak 2016.

Menurutnya, setidaknya ada 3 hal yang perlu dihindari saat bertugas menjadi seorang caregiver. Ketiga hal tersebut yakni memaksa untuk mengingat, memarahi/membantah, dan menganggap tidak kompeten.

“Jangan ditanya untuk mengingat-ingat, kalau mereka tidak ingat tadi pagi makan apa ya jangan ditanya, mereka sudah lupa,” ujar perempuan yang akrab disapa Manda itu dalam webinar Geriatri TV, ditulis Selasa (2/2/2021).

Ia menambahkan, caregiver di Spanyol bekerja dengan pembagian waktu sehingga tidak mendampingi satu lansia dalam 24 jam penuh, melainkan bergantian. Untuk mengetahui tugas apa saja yang sudah dan belum dilakukan, maka para caregiver mencatat setiap kegiatan dalam sebuah buku.

“Kita punya buku, jam berapa oma ini sudah buang kotoran, ganti popok jam berapa, makan apa, minum apa, dan berapa banyak.”

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Membentak dan Memarahi

Beberapa lansia terutama dengan gangguan pikun kebanyakan cenderung sulit diatur. Layaknya orang gelisah ada saja lansia yang mundar mandir tanpa alasan.

“Kalau sama keluarganya pasti dimarahin, disuruh duduk. Karena saya seorang caregiver, kalau dia mau jalan ya sudah pegang saja atau jaga dari belakang. Memang keinginannya jalan-jalan, jangan dibantah dan jangan dimarahi.”

3 dari 4 halaman

Menganggap Tidak Kompeten

Seorang caregiver memiliki tugas untuk membuat para lansia merasa percaya diri. Misal, ketika mereka masih ingin membersihkan rumah dengan mengelap meja atau kegiatan lain.

“Ya sudah, ini rumahnya dia ingin aktif dan berpartisipasi dalam membersihkan rumahnya. Usahanya itu dipuji saja ‘oma hebat deh masih bisa bersih-bersih’ jadi mereka merasa masih berguna.”

Hal ini sangat penting untuk membuat mereka merasa diakui dan bermanfaat. Jika mereka sudah merasa tidak berguna maka perasaan dan kondisi mentalnya akan menurun drastis.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Waspadai 3 Gejala Khusus COVID-19 pada Lansia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.