Sukses

Makna di Balik Hidangan Khas Natal yang Perlu Kamu Tahu

Perayaan Natal merupakan salah satu momen yang paling ditunggu banyak orang, terutama umat Kristiani. Saat Natal, biasanya orang akan menghabiskan waktu dengan teman atau keluarganya sambil menyantap hidangan khas natal.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Natal yang jatuh setiap 25 Desember ditunggu banyak orang, khususnya umat Kristiani. Momen yang paling dinanti saat perayaan Natal adalah buka kado dan menikmati hidangan khas hari raya tersebut bersama keluarga dan kerabat. 

Rupanya di balik hidangan Natal yang khas dan lezat itu ada makna yang menarik untuk dikulik. Berikut bebarapa penjelasannya:

Puding Natal

Dilansir dari laman Thespruceeats, dalam tradisi Eropa, membuat puding Natal harus menggunakan bahan-bahan yang terdiri dari 13 jenis. Hal tersebut melambangkan Yesus dan 12 muridnya.

Biasanya orang-orang Eropa memasukan buah plum ke dalam puding Natal, namun dapat juga digantikan dengan buah atau kacang-kacangan seperti almond.

Kue Jahe

Sesuai namanya, roti ini memiliki campuran jahe di adonannya. Roti yang biasa dibentuk menyerupai manusia ataupun rumah ini, diperkirakan telah ada sejak era Victoria.

Pada awalnya, beberapa wilayah di Eropa memiliki peraturan yaitu hanya pembuat roti profesional yang diizinkan memanggang roti jahe sepanjang tahun. Namun, pembatasan itu dicabut selama Natal, yang kemudian menjadi cikal bakal hubungan roti jahe dan perayaan Natal.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kalkun Panggang

Kalkun Panggang

Kalkun panggang sering dijadikan hidangan utama dalam perayaan natal. Diceritakan bahwa awalnya hidangan utama di meja makan adalah daging angsa, namun seiring bertambahnya anggota keluarga, maka daging tersebut tidak cukup untuk satu keluarga. Sehingga kemudian dipilih kalkun, karena dagingnya yang banyak dan mudah dibudidayakan.

Candy Cane / Permen Tongkat

Sesuai namanya, permen satu ini memiliki bentuk seperti tongkat. Bentuknya itu diceritakan terinspirasi dari tongkat milik penggembala sapi yang mendatangi Yesus Kristus.

Warnanya yang bercorak merah dan putih juga disebut-sebut melambangkan darah dari pengorbanan yang dilakukan Yesus Kristus. 

(Rizki Febianto)

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.