Sukses

Profil Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Lulusan Fisika Nuklir ITB

Berikut profil lengkap Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi baru saja melakukan Reshuffle Kabinet. Dia menunjuk Budi Gunadi Sadikin menggantikan posisi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Penunjukkan Budi sebagai nakhoda di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia diumumkan di Istana Merdeka dan disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa sore, 22 Desember 2020.

Budi Gunadi Sadikin bukanlah seorang dokter. Bukan juga peneliti di bidang kesehatan. Namun, dia membuktikan bahwa siapa saja bisa menjadi Kementerian Kesehatan.

Sebelum menggeser posisi Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin diketahui menduduki posisi Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Budi bertanggung jawab membantu Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, di bidang Kesehatan.

Menurutnya, tanpa membantu sektor kesehatan dalam penanganan wabah Virus Corona, mana mungkin ekonomi bisa pulih dan cepat bangkit.

"Sektor kesehatan merupakan kunci utama pemulihan ekonomi. Apa yang kami lakukan di Satgas PEN, tidak mungkin berhasil tanpa sektor kesehatan pulih," kata Budi Gunadi Sadikin.

 

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jabatan Budi Gunadi Sadikin Sebelum Jadi Menkes

Jauh sebelum itu, Budi Gunadi Sadikin pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I. Budi ditugaskan di klaster industri migas dan energi, klaster industri minerba, klaster industri perkebunan dan kehutanan, klaster industri farmasi dan kesehatan, serta industri pertahanan, manufaktur, dan industri lainnya.

Budi pun tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri serta Dirut PT Asahan Aluminium.

Dua jabatan ini menjadi profil singkat saat Jokowi mengumumkan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan yang baru.

"Beliau sebelumnya Direktur Utama Bank Mandiri kemudian menjadi Direktur Asahan Alumunium," kata Jokowi.

Budi Gunadi Sadikin, pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964, pernah menempuh pendidikan Strata Satu (S1) Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1998.

Kemudian, Budi menamati Sertifikasi Chartered Financial Consultat dari Singapore Insurance Institute pada 2004.

Dan, yang terakhir, Budi Gunadi Sadikin pun diketahui menempuh Sertifikasi Chartered Life Underwriter dari Singapore Insurance Institute pada 2004.

 

3 dari 3 halaman

Bukan Dokter tapi Budi Gunadi Sadikin Terpilih Sebagai Menteri Kesehatan

Melihat sepak terjang seorang Budi Gunadi Sadikin, tidak ada salahnya jika Presiden Jokowi memilihnya menggantikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Ya, kenapa emang?," kata Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP kepada Health Liputan6.com saat ditanya soal terpilihnya Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.

Menurut Ari, ketika bicara suatu Kementerian, yang dibutuhkan adalah sosok yang mampu mengelola suatu sistem. Terlebih saat ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan pemeran utama dalam penanggulangan COVID-19.

"Dalam menanggulangi COVID-19 ini banyak hal yang mesti dipersiapkan," kata Ari.

Ari meyakini bahwa Budi Gunadi Sadikin memiliki kemampuan itu.

"Kita berhubungan dengan pengadaan vaksin, berhubungan juga sama mobilisasi masyarakat, tenaga medis, pembiayaan, keuangan, dan komunikasi," kata Ari.

"Yang dibutuhkan adalah orang dengan kemampuan tinggi agar bisa menggerakkan banyak orang. Yang penting lagi, didukung dirjen dan sekjen dengan keahlian masing-masing," Ari menekankan.

Dengan latar belakang yang dimiliki Budi Gunadi Sadikin, Ari semakin yakin alasan Presiden Jokowi memilih dia sebagai Menteri Kesehatan yang baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.