Sukses

Amankah Bepergian Naik Pesawat Selama Pandemi COVID-19?

Alasan mendesak membuat seseorang terpaksa bepergian menggunakan pesawat di tengah pandemi COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat semua orang terpaksa harus di rumah selama beberapa bulan terakhir. Alhasil, banyak yang kemudian merasa bosan dan ingin sekali bisa pergi berlibur.

Di sisi lain muncul keraguan karena takut terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dari orang lain yang tanpa kita ketahui dari orang tanpa gejala (OTG). Terlebih jika tempat yang ingin dituju harus menggunakan moda transportasi udara, amankah?

Seorang profesor emeritus dari Institut Ilmu Lingkungan dan Kesehatan Kerja Rutgers, Amerika Serikat, Michael Gochfield MD PhD, mengatakan, pesawat yang penuh sesak selalu menjadi sumber kekhawatiran penyebaran infeksi.

"Biasanya ini dianggap remeh dan tidak menimbulkan kecemasn tapi ketika ada COVID-19, akan sulit untuk tidak merasa cemas," kata Michael dikutip dari situs Prevention pada Jumat, 22 Oktober 2020.

Sebab, lanjut Michael, penularan virus Corona COVID-19 tampaknya lebih besar daripada virus influenza dan flu biasa.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Penting Mengetahui Cara Penyebaran Virus COVID-19

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), SARS-CoV-2 menyebar dari orang ke orang. Terutama bagi mereka yang berada di dalam satu ruangan yang sama dan berjarak enam kaki (1,8 meter) dari orang yang sudah terinfeksi.

Orang yang sehat bisa berisiko terpapar jika terkena droplet atau percikan air liur atau ludah dari orang terinfeksi COVID-19 saat mereka batuk, bersin, dan berbicara. Virus bisa masuk melalui hidung atau mulut.

Penularan juga bisa terjadi saat tangan orang yang sehat tanpa sengaja menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi virus, lalu menyentuh hidung, mulut, dan mata sebelum mereka sempat mencuci tangan menggunakan sabun lalu membilas dengan air mengalir atau hand sanitizer.

 

3 dari 9 halaman

Jadi, Kapan Boleh Bepergiaan Menggunakan Pesawat

Seorang dokter penyakit menular dan profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University, Richard Watkins, mengatakan, apabila Anda merasa tidak enak badan atau sudah didiagnosis dengan COVID-19, jangan melakukan berpergian menggunakan pesawat terbang.

Bahkan, jika merasa sehat sekalipun, Anda sebaiknya tetap menghindari bepergian menggunakan pesawat jika dirasa tidak terlalu perlu.

"Saya menyarankan agar tidak bepergian untuk bersantai," kata Richard.

Kecuali, lanjut Richard, jika tempat yang ingin dituju bisa dijangkau dengan mengendarai kendaraan pribadi, itu jauh lebih baik dan tidak terlalu berisiko.

Akan tetapi apa yang bakal terjadi jika memaksakan bepergian menggunakan pesawat?

"Itu semua tergantung pada risiko individu, tetapi maskapai penerbangan saat ini bekerja keras untuk mencoba membuat semua orang merasa saat terbang," kata Pakar Penyakit Menular dan Peneliti Senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A Adalja MD.

Termasuk di antaranya mewajibkan seluruh penumpang memakai masker selama di dalam pesawat dan membatasi jumlah kursi karena harus menerapkan jaga jarak aman.

Bahkan, maskapai penerbangan RyanAir baru-baru ingin mengumumkan, penumpang dilarang menggunakan kamar mandi guna mencegah interaksi saat berpas-pasan di lorong.

4 dari 9 halaman

Cara Aman Agar Tidak Tertular Saat Naik Pesawat

Saat akan berpergian menggunakan pesawat, tentu Anda akan melewati sejumlah proses seperti pergi ke bandar udara (bandara), menunggu penerbangan di dalam bandara, ketika berada di dalam pesawat, dan saat turun dari pesawat.

Masing-masing proses tersebut, kata Adalja, memiliki risiko penularan yang berbeda-beda.

Namun, jika terpaksa betul harus bepergian menggunakan pesawat, Anda dapat mengikuti beberapa tips yang diberikan Watkins dan Adalja, sebagai berikut:

5 dari 9 halaman

1. Dalam Perjalanan Menuru Bandara

Cara terbaik adalah mengendarai mobil Anda sendiri tapi jika diharuskan diantar oleh orang lain, jangan lupa selalu mengenakan masker. Termasuk pengemudi, pastikan juga dia memakai masker.

Akan tetapi apabila harus menggunakan angkutan umum ke bandara, jangan menyentuh apapun yang tidak diperlukan dan gunakan selalu hand sanitizer setelah turun.

6 dari 9 halaman

2. Di Bandara

Hindari duduk di tempat yang ramai, dan apabila menggunakan kamar mandi, pastikan tidak ramai di dalamnya agar bisa menjaga jarak.

Adalja, mengatakan, saat mengantre untuk masuk ke ruang tunggu gerbang sebelum masuk ke dalam pesawat juga bisa menjadi masalah. Usahakan menjauh dari orang lain di situasi kayak begitu.

Cetaklah boarding pass Anda di rumah untuk menghindari check-in di counter bandara. Dan, langsung mencuci tangan dengan air atau menggunakan hand sanitizer setelah Anda menyentuh apa pun saat proses itu berlangsung.

7 dari 9 halaman

3. Di Pesawat

Bersihkan semua permukaan yang biasa disentuh saat ingin duduk, seperti sandaran tangan dan lipatan meja di depan Anda.

“Risiko terbesar Anda di sini adalah duduk di samping orang asing yang mungkin terinfeksi, bahkan mereka bisa saja tidak menunjukan gejala dan masih menyebarkan virus” kata Watkins.

8 dari 9 halaman

4. Meninggalkan Pesawat dan Bandara di Tempat Tujuan

Sebisa mungkin, Adalja menyarankan tetap jaga jarak dari orang lain saat akan keluar dari pesawat dan saat menunggu bagasi Anda. Cobalah untuk tidak berlama-lama dan secepatnya meninggalkan bandara.

 

Penulis: Deskhila Wijaya/Aditya Eka Prawira

9 dari 9 halaman

Infografis COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.