Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Saran Dokter Agar Aman Waxing Area Intim di Rumah

Apabila Anda ingin tetap waxing, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan.

Liputan6.com, Jakarta Wanita merawat rambut kemaluannya dengan berbagai cara. Seperti mencukur, waxing, memangkasnya, hingga menggunakan laser. Namun, metode ini bisa menyebabkan rambut tumbuh ke dalam dan infeksi. Apabila Anda ingin tetap waxing, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan.

Jen Gunter, seorang ginekolog dan penulis buku The Vagina Bible menjelaskan alasan sebagian besar metode penghilangan rambut kemaluan tidak bagus untuk tubuh, meskipun mungkin vulva terlihat seperti botak itu lebih bersih dari rambut.

Gunter mengetahui metod waxing dengan lilin tidak disetujui dokter kandungan. Namun ia menyukai metode waxing untuk menghilangkan rambut kemaluan. Agar aman, ia melakukan beberapa langkah tindakan pencegahan.

"Ini tidak berarti kamu harus melakukannya, karena teknikku belum pernah dipelajari," tulis Gunter seperti dilansir Business Insider.

Gunter memang mengikuti beberapa aturan yang diberlakukan sendiri ketika melakukan waxing, dan itu juga penting untuk siapa pun yang melakukannya di rumah:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

5 Aturan Waxing

1. Area yang diwaxing

Gunter tidak mewaxing labia majora (bibir alat kelamin luar) atau di dekat anusnya, karena mencabut rambut dari area tersebut dapat menyebabkan iritasi dan peradangan karena terbuat dari kulit yang sangat halus. Sebagai gantinya, Gunter memotong rambut di atas labia majora-nya.

2. Tisu antibakteri

Beberapa jam sebelum mewaxing, Gunter mengatakan dia membersihkan area di sekitar garis bikini dengan tisu antibakteri yang dirancang untuk kulit.

3. Ganti stik

Gunter juga menggunakan celana dalam yang bersih dan meminta orang yang melakukan waxing, menggunakan stik baru setiap kali mencelupkannya ke dalam lilin panas. Ini untuk kebersihan.

4. Uji suhu

Sebelum melakukan hair removal, Gunter meminta untuk menguji suhu lilin pada paha bagian dalam sebelum mengoleskannya ke alat kelaminnya. Ini untuk mencegah luka bakar.

5. Aftercare juga penting

Gunter menghindari membersihkan area rambut kemaluannya di hari yang berbeda. Ia biasanya menggunakan pembersih dan minyak kelapa pada vulvanya untuk mensterilkan dan melembapkan area tersebut. Seminggu kemudian, dia menggunakan pembalut asam salisilat setiap beberapa hari untuk mencegah bakteri dan rambut tumbuh ke dalam.

3 dari 3 halaman

Awal Mula Waxing

Menurut Women's Museum of California, pada 1987, salon kecantikan AS yang pertama menawarkan waxing Brasil dengan menghilangkan semua rambut kemaluan. Sejak saat itu menjadi tren.

Kini, wanita dapat memilih berbagai perawatan untuk daerah bawah termasuk waxing, cukur, laser hair removal, dan trim sederhana. Metode ini dapat ditemukan di salon dan spa lokal pilihan, namun saat ini banyak tempat-tempat tersebut ditutup.

Ginekolog juga memperingatkan praktik yang menarik rambut dari folikel kulit karena berpotensi menyebabkan infeksi kulit pada area genital.

"Rambut kemaluan Anda ada di sana untuk melindungi kulit di sekitar bagian-bagian wanita Anda karena kulit itu sangat sensitif," kata Dr. Donnica Moore, seorang ginekolog Chester, New Jersey, kepada Health.

Moore mengatakan cara terbaik dengan menggunakan gunting penjepit kuku yang tumpul dan menahan rambut di tempat dengan sisir bergigi saat Anda memotong.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.