Sukses

Ikut KTT GAVI, Menkes Terawan: Program Imunisasi Berkontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi Negara

Menkes Terawan mengatakan bahwa Indonesia juga terlibat dalam penelitian dan pengembangan vaksin untuk COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mewakili Indonesia dalam Global Vaccine Summit 2020 (Konferensi Tingkat Tinggi Vaksin GAVI) yang diadakan secara daring pada Kamis, 4 Juni 2020 malam Waktu Indonesia Bagian Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes Terawan meminta maaf karena Presiden Joko Widodo tidak bisa memberikan pernyataannya secara langsung karena jadwal yang padat dalam penanganan COVID-19.

Terawan mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan upaya besar dalam pendanaan imunisasi yang berkelanjutan dengan menggerakkan sumber daya nasional untuk berjalannya imunisasi, termasuk pengenalan vaksin baru.

"Indonesia mempertimbangkan program imunisasi sebagai salah satu program inti yang berkontribusi pada program pertumbuhan ekonomi negara secara signifikan," kata Terawan seperti dalam video pernyataan yang diterima oleh Health Liputan6.com, ditulis Jumat (5/6/2020).

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontribusi Indonesia dalam Pengembangan Vaksin COVID-19

Terawan juga mengatakan bahwa saat ini, Indonesia terlibat dalam Solidarity Trial yang dilakukan World Health Organization (WHO) untuk mempelajari pengobatan potensial dan vaksin COVID-19.

"Indonesia siap berkontribusi untuk meningkatkan produksi anti-virus dan vaksin COVID-19 baru untuk kebutuhan global," kata Terawan.

Dia menyebut, Indonesia telah memiliki produsen nasional Bio Farma, sebagai satu dari produsen pra-kualifikasi WHO untuk mendukung komitmen tersebut.

Selain itu, lewat Konsorsium Riset Nasional, beberapa pihak juga turut serta dalam penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19. Mereka yang terlibat adalah Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Eijkman Institute, dan Universitas Airlangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.