Sukses

Kemenkes Ungkap Aktivitas WNI dari Wuhan di Natuna, dari Olahraga hingga Siraman Rohani

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa selama observasi di Natuna, Kepulauan Riau, Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok akan dijaga untuk tetap sehat dan tidak stres.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa selama observasi terkait virus corona di Natuna, Kepulauan Riau, Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok akan dijaga untuk tetap sehat dan tidak stres. Caranya adalah mengisi waktu mereka dengan berbagai kegiatan termasuk siraman rohani.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu mengatakan, WNI yang ada di Natuna telah diberikan jadwal aktivitas selama masa observasi hingga 14 hari.

"Jadi kalau pagi dicek panasnya. Kemudian pagi mereka olahraga. Setelah olahraga, kemudian diberikan kegiatan," kata Wiendra pada Health Liputan6.com ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta pada Selasa (4/2/2020).

"Ada juga siraman rohani, lalu mereka juga ada bermain. Jadi mereka harus diberikan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat. Artinya mereka tidak boleh stres," Wiendra menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Observasi Natuna Dilengkapi Dokter Spesialis

Selain itu, terkait pemeriksaan terhadap potensi infeksi novel coronavirus, Kemenkes menyatakan tempat observasi WNI di Natuna juga dilengkapi dokter-dokter spesialis.

"Di sana sebenarnya juga ada dokter spesialis jiwa, kemudian dokter spesialis paru, bahkan ada juga dokter spesialis penyakit dalam, kemudian juga ada dokter umum dan perawat yang terus menerus memantau," kata Wiendra.

Sebelumnya, 238 WNI tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Natuna dari Wuhan pada hari Minggu siang. Mereka dipulangkan usai Tiongkok dilanda wabah infeksi novel coronavirus yang membuat beberapa wilayah di negeri tirai bambu harus ditutup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.