Sukses

Salah Suntik Insulin Saat Tes TB, 16 Pelajar di AS Dilarikan ke Rumah Sakit

Insulin yang disuntikkan ke orang non-diabetes rentan menyebabkan hipoglikemia

Liputan6.com, Jakarta Orangtua murid sebuah sekolah di Indianapolis, Amerika Serikat marah ketika mengetahui putra putri mereka mendapatkan suntikan insulin dalam sebuah tes kulit untuk mencari tahu adanya penyakit tuberkulosis atau tes tuberkulin.

Fox 59 melaporkan bahwa setidaknya 16 siswa McKenzie Center for Innovation & Technology dibawa ke rumah sakit usai disuntik insulin dengan dosis kecil oleh petugas dari Community Health Network. Diketahui bahwa suntikan tersebut adalah sebuah ketidaksengajaan.

"Mereka bisa saja mati, anak saya bisa meninggal. Saya sangat marah," kata salah ibu bernama Lucille Knowles seperti dilansir dari New York Post pada Rabu (2/10/2019).

Knowles menyayangkan bahwa petugas tidak memperhatikan dengan benar apa yang disuntikkan ke dalam para murid tersebut.

"Ada 16 anak, ketika sampai ke anak ke-16, mengapa Anda baru sadar itu adalah kesalahan?" kata Knowles yang putrinya harus dirawat selama lima jam di rumah sakit usai kejadian tersebut.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Salah Suntik Insulin

Juru bicara wilayah Dana Altemeyer mengatakan bahwa saat ini mereka sedang menginvestigasi kasus tersebut. Selain itu, penyelenggara kegiatan tersebut juga telah berkomitmen untuk keselamatan pasien serta menjaga kemitraan dengan sekolah tersebut.

Mengutip Indiana Public Media, tes kulit TB membutuhkan suntikan cairan intradermal 0,1 mililiter turunan protein murni atau disebut tuberkulin, di bagian bawah lengan seseorang. Benjolan yang muncul nantinya diperiksa selama dua sampai tiga hari untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi TB laten atau aktif.

Sementara, ketika insulin disuntikkan ke orang non-diabetes, seseorang bisa terkena hipoglikemik atau gula darah rendah yang abnormal, tergantung dosisnya. Jika itu terjadi, mereka bisa berkeringat, gugup, pingsan, hingga kejang dalam kasus yang ekstrem.

Dalam kasus tersebut, belum jelas mengapa para siswa tersebut mendapatkan tes tuberkulin. Dilaporkan bahwa semua murid yang sempat dirawat sudah dalam kondisi baik dan dipulangkan ke rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.