Sukses

Kisah Perjuangan Indira Abidin Melawan Kanker Payudara Sampai Ajal Menjemput

Indira Abidin yang selama ini dikenal berjuang melawan kanker meninggal dunia

Liputan6.com, Jakarta - Wanita yang pernah menjabat sebagai Chief Happiness Officer (CHO) Fortune PR, Indira Abidin, meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker pada Selasa, 20 Agustus 2019.

Kabar duka ini Liputan6.com ketahui melalui sebuah unggahan dari akun Instagram @cicijasin beberapa menit yang lalu.

"Inna lillahi waa innaa ilaihi raajiuun, Allahumma Ajirnii fii mushibati khairan waa akhilni khairan minha. Selamat jalan bu @indiraabidin," tulis Cici sebagai keterangan foto.

"Terima kasih untuk ilmu dari Allah yang ibu sampaikan," lanjutan dari tulisan tersebut.

 

Empat tahun yang lalu, tim Health Liputan6.com berkesempatan mewawancarai Indira Abidin di kawasan Alam Sutera, Banten.

Dengan penuh semangat, Indira saat itu bercerita banyak perihal kanker payudara yang diidapnya sejak November 2012. Bagi Indira, didiagnosis kanker payudara bukanlah akhir dari kehidupan.

"Setelah USG dan mammogram di National Cancer Center Singapura tahun 2012 dokter melihat massa di payudara saya tampak berbahaya, malamnya saya langsung salat dan bertanya maksud Allah memberikan kanker, setelah merenung dalam sujud saya malah bahagia dan bersyukur," katanya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semangat Indira Abidin Melawan Kanker Payudara

Menurut Indira, pasti ada alasan mengapa seseorang diberikan kesempatan untuk merasakan sakit kanker payudara. Dia pun mendapati dirinya jadi lebih dekat dengan Tuhan.

Indira pun tidak mau tersungkur dengan perasaan sedih atas apa yang ia alami. Ia bangkit berjuang melawan penyakitnya ini.

Ia tak ingin melakukan pengobatan medis dengan mengoperasi kankernya. Dia memilih jalan lain untuk menghadapi sel kanker ganas ini.

Beberapa pengobatan dia coba di antaranya dengan menggunakan terapi rompi antikanker dengan teknologi ECCT (Electro-Capacity Cancer Therapy), mengaplikasikan diet alkali, love healing hingga mengaplikasikan sistem pernapasan Qi (chi) serta mengaplikasikan apa yang ia dapatkan dari training MBP (Magnetic BAAR – Believe Action Attraction Receive – Power).

"Untuk tubuh saya aplikasikan diet alkali ini dan sistem pernapasan Qi," kata wanita yang murah senyum ini.

 

Qi sendiri adalah bernapas sambil memusatkan pikiran ke pusat energi di dalam tubuh. Jadi kita mengaktifkan tubuh untuk bisa menyembuhkan diri sendiri.

Sementara, training MBP untuk self healing yang didalamnya terdapat macam-macam hal seperti teknik nafas damai, mindfulness, hingga love healing yang ia rasakan baik untuk pikirannya.

Dia yakin, kesembuhan dari kanker sifatnya holistik antara mind, body, and soul. Oleh karena itu ia padukan hal tersebut.

Setiap bulannya dia pun rutin mengecek kondisi kanker di payudaranya. Ukurannya pun terus mengecil hingga akhirnya pada 2013 ia keganasan sel kanker payudaranya menurun.

Kesembuhan kanker dengan cara mudah dan murah tanpa rasa sakit yang berlebihan ini bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang menghadapi hal sama.

Dia tak pernah bosan menyemangati mereka yang tak mampu secara finansial dan mental untuk menghadapi kanker dengan medis untuk memelajari kanker dan melawannya dengan cara lain.

"Kuncinya tetap bersyukur atas apa yang Allah berikan," kata Indira.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini