Sukses

Mendayung Selamatkan Nyawa Paul yang Sempat Divonis Berumur Pendek

Obesitas membuat Paul nyaris kehilangan nyawa. Namun, karena dia mulai berlatih mendayung, berat badannya turun.

Liputan6.com, Jakarta Paul Eulette (33) pernah mengalami obesitas dengan berat badan 122 kg. Bahkan dokter memvonis hidupnya tidak akan bertahan lama bila berat badannya terus naik.

Pada usia 30, obesitas membuat Paul mengalami nyeri pada persendian dan lemas. Sedihnya lagi, ketika kesehatan kian memburuk beberapa anggota keluarga meninggalkannya.

Makan tak terkontorl jadi alasan berat badan Paul selalu naik. "Sebagian besar karena suka makan hidangan Karibia. Ini favorit keluarga juga. Aku baru sadar, berat badan sudah di luar kendali ketika aku malu melepas baju di kolam renang, bahkan di depan keluargaku sendiri," tutur Paul, sesuai dikutip dari Men's Health, Kamis (20/6/2019).

Kepindahan dari Karibia ke New York City pada 2016 menjadi titik balik untuk menjalankan diet. Salah satu latihan yang membuat nyawa Paul terselamatkan adalah mendayung.

“Mendayung memberiku latihan kardio yang mirip dengan berlari, tetapi juga memperkuat seluruh tubuh dan membantu mobilitas (pergerakan tubuh). Ini membuatku sadar betapa tubuhku kurang gerak (beraktivitas fisik)," lanjut Paul, yang kini berat badannya turun 31 kg.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tubuh Lebih Kuat

Latihan mendayung membuat berat badan Paul sedikit demi sedikit menurun.  Paul mulai kehilangan berat badan 25 kg. Penurunan ini termasuk tinggi dibandingkan saat Paul berlari.

Demi turunkan berat badan, ia berlari di sekeliling rumah dan jalan-jalan perkotaan. Untuk sampai di kantor, Paul juga lebih banyak jalan kaki.

Dalam waktu 16 bulan, ia kehilangan sekitar 31 kg setelah latihan mendayung. Agar tubuh menjadi lebih kuat dan ramping, Paul pun latihan mendayung lebih baik.

"Aku menambahkan latihan lebih banyak beban, yang meningkatkan massa otot tanpa lemak," Paul melanjutkan.

Paul tidak hanya memangkas kalori, karbohidrat, dan lemak. Ia juga belajar mengontrol porsi makanan.

"Aku mengurangi roti adonan keras (Jamaika), pangsit, bubur tepung jagung, roti dan keju. Aku juga makan lebih sedikit wafel, biskuit, dan bubur jagung saat malam hari," ujar Paul.

"Dan itu berarti aku makan lebih banyak vegetarian dan buah-buahan, seperti pepaya, mangga, jambu biji, dan belimbing."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.