Sukses

Pengalaman Menyapih Anak di Malam Hari

Menghentikan pemberian ASI atau menyapih kerap kali jadi pe-er berat para ibu.

Liputan6.com, Jakarta Menghentikan pemberian ASI atau menyapih kerap kali jadi pe-er berat para ibu. Ada perasaan tidak tega melihat buah hati yang merengek mengira masih bisa mengakses air susu dari ibu. Tapi, suka atau tidak suka menyapih harus dilakukan, salah satunya agar anak belajar mandiri. Simak penuturan Mommy Tania Margaret dari Babyologist mengenai pengalamannya menyapih buah hati.

Setelah berhasil menyapih siang hari dan selama di mobil, target berikutnya menyapih saat malam hari. Inilah hal yang paling berat karena Sean anak yang nenen-addict.

Tips menyapih Sean

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memantapkan dan mempersiapkan hati terlebih dahulu, ingatkan tujuan dari menyapih ini untuk kebaikan.

Setelah itu, sounding pada anak dan beri target sampai kapan. Kalau saya, setelah 2 tahun setiap hari saya akan bilang, "Nanti kalau Sean sudah ulang tahun, sudah umur 2, no no nenen ya". Somehow, anak ngerti loh.

Selain itu, jangan lupa berdoa Moms supaya kita dan anak disiapkan untuk menjalankan proses menyapih ini.

Sedikit sharing inilah perjalanan menyapih Sean:

Day 1

Jam 9 malam, seperti biasa Sean mengajak tidur dan dia seperti sudah tau kalau hari ini tidak boleh nenen. Begitu masuk kamar, Sean menangis dan memaksa nenen. Menangis heboh tidak mau dipegang, diusap, digendong ataupun ditenangkan. Dan saya gagal, karena kasian melihatnya saya kasih Sean nenen. Rasanya seperti sakit hati melihat anak nangis menjerit-jerit.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelukan menenangkan

Day 2

Jam 9 malam, seperti biasa Sean tetap mengajak tidur. Hari ini Sean menangis seperti kemarin tapi masih bisa ditenangkan. Saya membiarkan dia main di kasur untuk mengalihkan perhatiannya. Sean main sambil sesekali menangis meminta nenen. Saya tetap biarkan Sean menangis, hanya bilang, "No, no, nenen, Sean sudah besar." Terus saya ulang-ulang setiap dia menangis.

Tiba-tiba jam 11 dia minta dipeluk dan meninggalkan mainannya, dan Sean sudah tidak menangis. Saya peluk sambil saya usap-usap dan bilang "Mommy always love you". Walaupun lama, akhirnya Sean tidur tanpa nenen. Sekitar jam 2 Sean bangun dan kali ini menangis cukup lama, tapi tangisannya tidak terlalu keras. Saya tetap hanya peluk dia dan bilang "Sean pasti kuat, Mommy sayang Sean" sampai akhirnya dia minta dipeluk lagi dan tertidur. Sampai akhirnya Sean bangun lagi jam 7 pagi dan minta keluar kamar.

Day 3

Hari ini Sean sudah mengerti harus tidur tanpa nenen. Sean juga sudah tidak menangis, hanya dia baru mau tidur jam 2 malam. Sekarang setiap mau tidur Sean akan minta dipeluk dan diusap. Sean tidur semalaman sampai bangun jam 7 dan minta keluar kamar. Walaupun tidak ada drama menangis tapi jam tidur Sean jadi berubah sangat malam.

3 dari 3 halaman

Akhiri dengan indah

Day 4

Di hari ke 4 Sean tidak menangis juga, tapi seperti menolak tidur. Hari ini Sean tidur lebih cepat dari kemarin, yaitu sekitar jam 11, dia berusaha tidur sendiri dan tidak menangis, dia hanya minta dipeluk dan diusap. Tapi Sean masih terbangun 2x dan menangis sebentar, tangisannya lebih seperti merajuk dan masih bisa ditenangkan.

Day 5

Semalam, Sean tidur lebih cepat dari kemarin yaitu jam 10 dia sudah mau tidur walaupun harus main-main dulu di kasur. Setelah bosan main, Sean minta dipeluk dan diusap, tapi hari ini dia sama sekali tidak bangun-bangun dan menangis. Dia baru bangun jam 6 pagi. He can sleep through the night.

Day 6

Finally, Sean sudah mengerti dan bisa tidur tanpa nenen. Sekarang Sean hanya minta dipeluk dan diusap. Sean pun sudah bisa tidur sepanjang malam lagi tanpa terbangun.

Moms, yakinkan diri Moms sendiri saat akan menyapih. Karena saat menyapih anak, Moms lah yang harus lebih kuat dan hanya Moms sendiri yang tau kapan waktu yang tepat untuk kalian.

Breastfeeding is a beautiful journey, so ended it beautifully

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini