Sukses

Air Ketuban Berwarna Keruh, Kenapa?

Rupanya kondisi warna ketuban yang keruh bisa berbahaya bagi janin.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu faktor penting dalam proses kehamilan adalah air ketuban. Tak hanya volumenya, melainkan juga warnanya. Kondisi warna ketuban yang keruh bisa berbahaya bagi janin. Berikut penjelasannya menurut laman Babyologist.

Proses kelahiran normal sangatlah diidamkan oleh ibu hamil. Bayi yang sehat dan proses persalinan yang lancar merupakan anugerah yang sangat berharga. Namun, ada sebagian ibu hamil yang mengalami masalah ketika hamil. Tidak hanya itu saja, ketika akan melahirkan juga berpotensi terkena masalah. Di antaranya adalah kelahiran bayi prematur dan ketuban keruh. Efek ketuban yang berwarna keruh dapat membahayakan janin.

Air ketuban sangat berperan dalam proses kehamilan sampai melahirkan bayi. Volume air ketuban juga berubah seiring dengan perkembangan janin. Umumnya pada usia kandungan 25 minggu, volume air ketuban 239 ml. Setelah 33 minggu, air ketuban menjadi 984 ml.

Fungsi air ketuban:

Cairan ketuban melindungi janin dari infeksi maupun gangguan yang ditimbulkan dari luar

Berperan penting dalam proses perkembangan janin di dalam dinding rahim

Kenyamanan janin dapat terjaga karena air ketuban dapat menjaga kestabilan suhu

Air ketuban dapat membantu janin bergerak aktif di dalam kandungan

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab air ketuban keruh

Penyebab air ketuban keruh:

Infeksi

Infeksi terjadi akibat pecahnya air ketuban sebelum waktunya. Apabila ini sudah terjadi, sebaiknya proses kelahiran dipercepat agar tidak membahayakan ibu hamil maupun janin. Pecahnya air ketuban dapat mengakibatkan kuman masuk dan dapat menyerang janin. Janin yang sudah terkena infeksi dapat mengalami kelainan.

Kehamilan yang terlalu lama

Kelahiran bayi pada umumnya dialami setelah 37 sampai 42 minggu. Terlalu lama di dalam kandungan dapat menyebabkan plasenta tidak memiliki fungsi lagi. Fungsi plasenta yang tidak ada lagi dapat menyebabkan bayi kekurangan suplai oksigen. Apabila terlalu lama dibiarkan, akan menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya sehingga dapat menyebabkan infeksi seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Normalnya air ketuban berwarna bening. Apabila air ketuban berubah menjadi hijau, berarti air ketuban sudah keruh. Akibat yang ditimbulkan dari efek ketuban warna keruh di antaranya kulit bayi tampak berkeriput. Keriput ini terjadi karena infeksi yang diakibatkan air ketuban pecah. Air ketuban keruh sangatlah berbahaya karena dapat menyebabkan bayi keracunan. Keracunan yang disebabkan oleh air ketuban dapat menyebabkan paru-paru bayi terdapat cairan. Kuku yang dimiliki bayi akan memanjang.

Perlunya menjaga kesehatan ibu dan janin pada masa kehamilan dapat membantu mengurangi efek ketuban warna keruh. Pencegahan air ketuban keruh dapat dilakukan dengan mengonsumsi air kelapa muda. Air kelapa muda dapat membersihkan rahim dan menjaga air ketuban agar tetap stabil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.