Sukses

Politikus Italia yang Menentang Wajib Vaksin Kena Cacar Air

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan pemerintah Italia melarang anak-anak pergi ke sekolah apabila belum menerima imunisasi. Peraturan tersebut rupanya mendapatkan pertentangan dari politikus yang banyak dianggap orang-orang sebagai anti-vaksin.

Salah satu politikus sayap kanan Italia bernama Massimiliano Fedriga ini dilaporkan terkena cacar air karena tidak diimunisasi. Pria anti-vaksin ini sendiri sempat mengatakan bahwa mewajibkan vaksin tidak akan mengubah keyakinan para anti-vaksin.

Setelah dipulangkan dari perawatan medis, Fedriga menulis di akun Twitternya: "Saya baik-baik saja, saya berada di rumah untuk pemulihan dan saya berterima kasih pada semua orang."

Kejadian tersebut dianggap ironis oleh beberapa masyarakat setempat. Namun, Fedriga berkilah dengan mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak anti-vaksin.

"Saya selalu mengatakan bahwa saya mendukung vaksin dan untuk mencapai hasil yang diperlukan adalah dengan membentuk aliansi dalam keluarga, bukan memaksakannya," kata Fedriga seperti dikutip dari Metro pada Kamis (21/3/2019).

Fedriga juga menyangkal bahwa dia terkena cacar dari anak-anaknya yang tidak divaksin. Malah, dia mengungkapkan bahwa anak-anaknya sudah mendapatkan imunisasi.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Orang dewasa juga bisa kena

Ahli mikrobiologi Italia Robert Burioni menanggapi hal tersebut. Dia berharap, kejadian tersebut mendorong orang dewasa lebih sadar akan pentingnya vaksinasi.

"Tuan Fedriga, seperti orang dewasa kebanyakan, tidak mendapatkan vaksinasi... jika dia telah divaksinasi, saat dewasa dia akan sehat-sehat saja," tulis Burioni dalam lamannya MedicalFacts.

Burioni menambahkan, apabila penyakit telah menginfeksi wanita hamil, kecacatan pada anak bisa timbul karenanya.

"Satu-satunya cara menghindari kejadian itu adalah dengan memvaksinasi kita semua, untuk mencegah peredaran virus berbahaya ini," kata Burioni.

Dalam hukum Italia yang disebut Lorenzin, tertuang peraturan bahwa anak-anak harus melakukan serangkaian imunisasi. Di antara vaksin yang harus diterima adalah polio, campak, gondong, rubella, dan cacar air.

Anak di bawah 6 tahun akan dilarang untuk datang ke tempat perawatan dan taman kanak-kanak jika orangtua tidak bisa memberikan bukti vaksinasi. Sementara, mereka yang berumur 6 sampai 16 tidak akan mendapatkan larangan untuk bersekolah tapi orangtuanya akan dikenakan denda hingga USD 560 (sekitar Rp8 juta).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.