Sukses

5 Alasan Tak Perlu Merana Jadi Jomlo

Liputan6.com, Jakarta Saat malam Minggu, seperti saat ini, sebagian kaum jomlo merana karena tak menghabiskan waktu bersama sosok spesial. Padahal, menjadi jomlo berarti Anda punya banyak kesempatan mengembangkan diri sembari Si Dia hadir di waktu yang tepat.

Katanya, kalau jomlo itu kehidupan belum 'komplet'. Faktanya, studi di 2008 yang dipublikasikan dalam European Journal of Social Psychology mengungkapkan tingkat kebahagiaan para lajang tak beda jauh dengan yang sudah memiliki pasangan.

Nah, coba pikir-pikir ulang, apa saja keuntungan Anda masih melajang hingga kini? Untuk membantu Anda, berikut keuntungan menjadi jomlo menurut pakar seperti dilansir Time, Sabtu (22/9/2018).

1. Pikiran tak berantakan

"Percaya atau tidak, sebuah hubungan itu membutuhkan mental yang kuat," kata pakar hubungan Susan Winter.

Saat menjalin hubungan dengan seseorang, hal-hal terkait dengannya Anda pikirkan. Namun ketika sendiri, pikiran hanya fokus pada diri sendiri dan keluarga.

"Menjadi lajang adalah sebuah kesempatan bagi otak punya ruang untuk memikirkan, mengembangkan diri atau ide-ide baru," pendapatnya.

2. Terbuka melakukan segala keinginan

Menjadi jomlo berarti bebas melakukan aneka hal termasuk mengejar ambisi selama ini. Berbeda halnya saat memiliki pasangan, Anda tentu saja wajib mendengarkan pedapatnya.

"Hal ini membuat seorang lajang cenderung melakukan aneka hal penuh petualangandan memiliki banyak hal baru dalam perjalanan hidup," kata psikolog dan pakar hubungan, Niloo Dadashti.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Punya waktu untuk diri sendiri

"Banyak orang bilang, ketika terlibat dalam sebuah hubungan jadi kehilangan jati diri. Dan hal itu terjadi karena ia tidak melakukan aneka hal untuk pasangan, bukan diri sendiri," kata Dadashti.

4. Hemat dan mandiri secara finansial

Salah satu keuntungan belum memiliki pacar adalah bisa hemat. Tak perlu jalan-jalan atau nonton dan aktivitas lain. Selain itu, kondisi ini juga membuat Anda belajar bertanggung jawab mandiri secara finansial.

"Kadang-kadang ketika masih lajang, Anda tak perlu berbagi pengeluaran dengan orang lain. Serta mendorong diri agar tidak bergantung pada seseorang untuk menutupi pengeluaran," kata pakar hubunan, Andrea Syrtash.

5. Aktivitas pribadi jadi prioritas

"Memiliki pasangan merupakan hal menyenangkan. Punya teman untuk berbagi di kala sedih dan senang. Namun, ketika lajang, bisa fokus pada diri sendiri," kata Winter.

Misalnya, kata Winter, bisa fokus berolahraga, bersosialisasi dengan teman dan tetangga, fokus belajar tanpa ada gangguan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.