Sukses

Karyawan Ibu Kota Ini Tak Sabar Ikut Konservasi Air Bersih di NTT

Dody Senjaya, pekerja kantoran asal Jakarta tak sabar ikut konservasi air bersih di Nusa Tenggara Timur dan Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta Memperkuat komitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup terutama air, salah satu merek minuman botol kemasan di Indonesia memilih sejumlah nama untuk ikut terlibat langsung dalam konservasi air yang diberi nama conservacation.

Marketing Manager Hydration Coca Cola Indonesia, Mohamad Rezki, mengatakan, conservacation bertujuan supaya generasi millenial lebih mencintai alam dengan ikut berkontribusi langsung. Program tersebut akan diadakan pada 25-30 September 2018 di Yogyakarta dan NTT.

Salah seorang yang terpilih sebagai peserta conservacation ini adalah Dody Senjaya, pekerja kantoran asal ibu kota yang juga aktif di Komunitas Backpacker Jakarta.

Sebelum menjadi Sobat Air Ades, Dody sudah pernah melakukan sebuah perjalanan yang bertujuan untuk konservasi. Baik seorang diri maupun bersama-sama dengan anggota komunitasnya. 

"Jalan-jalan membawa misi sudah pernah sebelumnya, menanam mangrove di Bekasi. Kemarin juga kita Lombok, sebagai wujud peduli dari anggota Komunitas Backpacker Jakarta," kata Dody saat berbincang dengan Health Liputan6.com belum lama ini. 

Sedangkan perjalanan membawa misi yang dilakukan seorang diri, terakhir kali yang Dody lakukan adalah mempelajari budaya dan perekonomian penduduk di Sembalun, Lombok Timur.

"Waktu itu aku dibawa sama satu media. Di sana kami belajar dan juga tukar pikiran," ujarnya. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Sabar Melakukan Perjalanan

Dody mengaku tak sabar melakukan perjalanan ke NTT akhir bulan ini. Menurutnya, travelling sambil menyebarkan virus-virus kepada orang lain adalah sesuatu yang berharga. Mungkin tidak terjadi dua kali. 

Pria kelahiran Jakarta, 27 Februari 1989, ini ingin cepat-cepat belajar dengan Romo Marselus Hasan. yang memanfaatkan air untuk kehidupan masyarakat di sana dengan menggerakkan pembangunan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.

"Beliau memanfaatkan air sungai untuk pembangkit listrik. Kemungkinan selama di sana, kita akan bersama-sama membuat alirannya lebih bersih lagi. Saya juga akan belajar bagaimana caranya memanfaatkan air menjadi listrik, agar nantinya, siapa tahu bisa saya praktikkan di tempat tinggal saya," kata Dody.

Tak ada persiapan khusus yang dilakukan Dody. Begitu dinyatakan terpilih mengikuti program konservasi air ini, Dody langsung minta izin kantor karena akan melakukan perjalanan konservasi selama satu minggu. 

"Alhamdulillah diizinkan," katanya. Selain itu, dia juga menjaga kesehatan agar kondisinya tidak drop selama di sana. 

Dody ingin ilmu yang akan didapatkan selama perjalanan seminggu di NTT ini dapat disebarkan ke teman-teman.

"Setidaknya, saya harus bisa memberikan kontribusi langsung. Saya akan membagikan pengalaman berharga ini ke semua orang," ujarnya. 

3 dari 3 halaman

Tentang Komunitas Backcpaker Jakarta

Berbicara soal Komunitas Backpacker Jakarta, Dody menjelaskan bahwa komunitas ini mengajak orang-orang untuk melihat keindahan Indonesia bukan dengan cara open trip melainkan share cost. "Kita punya sistem ke mana-mana patungan," ujarnya. 

Dalam seminggu, komunitas tersebut bisa melakukan perjalanan (trip) sebanyak 10 sampai 20 kali dengan orang yang berbeda-beda. Sampai saat ini Komunitas Backpacker Jakarta memiliki 3.600 anggota aktif. 

Doddy termasuk sering melakukan perjalanan dengan biaya minimalis. Tak jarang dia memilih untuk tidak bermalam di hotel. Seperti saat melakukan trip seorang diri ke  Banyuwangi, Jawa Timur. 

"Saya merasakan sendiri dari Jakarta naik kereta ke Pasar Turi, Surabaya, dilanjutkan naik mobil ELF. Habis itu lanjut naik Gunung Ijen," katanya. 

"Saya benar-benar tidak tidur di hotel maupun di penginapan mana pun. Benar-benar di kendaraan. Akan tetapi tetap mengutaman kesehatan. Kalau memang capai, ya harus istirahat," kata Dody.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini