Sukses

Jangan Nasihati Anak yang Sedang Tantrum

Tantrum yang terjadi pada anak adalah hal normal. Ketika si kecil mendadak tantrum, sebaiknya lakukan ini bukan malah menasihatinya.

Liputan6.com, Jakarta Sulit mengontrol seorang anak yang sedang mengamuk atau emosinya sedang tidak terkenali. Apalagi saat berada di tempat umum, dilihat banyak orang, semantara anak menangis, berguling, menendang, bahkan memukul.

Kondisi ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Banyak faktor yang membuat anak mengamuk tak terkendali atau sering disebut tantrum. Seperti kondisi mengantuk, lapar, nyeri di bagian tubuh, kelelahan atau ketika tak bisa mengungkapkan apa yang dirasakan atau diinginkan.

"Tak ada teori paling tepat untuk meredakan anak yang tantrum. Hal itu pasti terjadi, anak harus mengeluarkan emosi yang dirasakannya. Pastikan saja ia tak terluka atau melukai orang lain saat mengamuk," ujar Patrick A Coleman, seorang pakar pengasuhan anak.

Saat anak tantrum sebenarnya bukan hanya ia yang butuh ditenangkan, tapi juga orangtuanya. Justru orangtuanya terlebih dahulu yang menenangkan diri dan menurunkan level emosi.

Jika anak mengamuk hadapi saja, biarkan ia mengeluarkan dulu emosi negatifnya. Orangtua memang harus menelan "pil pahit" berikut saat anak mengamuk.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak Tantrum

Tantrum adalah normal

Semua anak mengalami dan tantrum merupakan hal yang normal. Terutama anak usia balita atau yang belum lancar berbicara. Pola tantrum sangat mudah diprediksi, dimulai dengan menangis, makin kencang kemudian ledakan kemarahan serta menangis hingga merintih. Emosi anak-anak belum matang dan tantrum adalah sebuah proses panjang menujung kematangan emosi.

Jangan beri nasihat saat tantrum

Ketika seorang anak mengalami tantrum, bukan waktunya untuk meminta mereka bersabar, diam atau tenang. Begitu seorang anak mengamuk yang ia butuhkan hanya mengeluarkan emosi dan pelukan hangat. Nasihat bisa diberikan ketika emosinya sedang stabil.

Sumber: Fatherly

Penulis : Mutia/ Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.