Sukses

Pusing Bukan Penyakit, Jangan Salah Sebut

Berapa banyak di antara kita yang menyebut pusing sebagai suatu penyakit padahal tidak demikian.

Liputan6.com, Jakarta Dokter Sara Elise Wijono MRes dari situs Klik Dokter mengingatkan bahwa pusing bukan sebuah penyakit, melainkan suatu gejala. Bagi dia, tidak tepat jika kita menyebut pusing sebagai penyakit.

Penyebab pusing bisa bermacam-macam. Ada yang mengganggu sistem pengatur keseimbangan (vestibular) atau bahkan di luar itu.

Masalah pada sistem vestibular dapat berasal dari perifer maupun sentral. Di luar itu, pusing juga dapat dipicu oleh efek samping obat-obatan, seperti obat antikejang, obat sedasi, dan lainnya.

Masalah pada sistem vestibular perifer dapat disebabkan oleh:

1. Disfungsi vestibular, misalnya vestibular neuritis, penyakit telinga autoimun

2. Penyakit Meniere

3. Vertigo posisi paroksisimal jinak

4. Fistula perilimfatik

Sedangkan masalah pada sistem vestibular sentral dapat disebabkan oleh:

1. Gangguan pada sistem sirkulasi darah, misalnya penyakit serebrovaskular seperti stroke, perfusi yang tidak efektif pada otak atau batang otak

2. Masalah pada pembuluh darah besar, seperti insufisiensi vertebrobasilar

3. Neuroma akustik

Kenali gejala mual, muntah dan pusing

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mual pun Serupa Pusing

Serupa dengan pusing, mual dan muntah juga merupakan suatu gejala, bukan penyakit. Bahkan sebenarnya, mual merupakan suatu tahapan sebelum muntah.

Tahapan muntah diawali dengan sensasi mual. Keadaan ini sering dikaitkan dengan penurunan pergerakan atau kerja lambung, peningkatan tonus pada usus halus, atau gerakan peristaltik yang terbalik pada usus halus. Mual kerap disertai gejala berkeringat dan produksi air liur yang meningkat.

Setelah muncul mual, umumnya akan terjadi retching. Proses ini menggambarkan gerakan pernapasan spasmodik yang dilakukan dengan glottis tertutup. Pada retching, terjadi gerakan serupa muntah tanpa keluarnya makanan. Setelahnya, terjadilah muntah, yaitu proses pengeluaran isi lambung dan usus halus melalui mulut. Mekanisme ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penarikan napas dalam, sehingga glottis tertutup (agar isi muntah tidak diaspirasi).

2. Diafragma berkontraksi ke bawah, menimbulkan tekanan negatif, sehingga membuka esofagus dan sphincter distal dari esofagus.

3. Terjadi kontraksi otot perut dan gerakan peristalsis terbalik, yang mendorong isi lambung dan usus halus keluar.

Agar terjadi serangkaian hal di atas, pusat muntah yang terletak pada medulla otak perlu terstimulasi. Beberapa hal yang dapat turut memengaruhi, di antaranya:

1. Chemoreceptor Trigger ZoneSaraf Vagus (saraf kranial 10)

2. Sistem vestibularSistem saraf vagal dan enteric

3. Sistem Saraf Pusat (SSP)

4. Sistem vestibular mengatur keseimbangan dan mengirimkan impuls kepada sistem saraf pusat melalui saraf vestibular. Jika terdapat gangguan yang berkaitan dengan keseimbangan akibat masalah pada sistem vestibular, misalnya adanya keluhan pusing berputar, maka pusat muntah dapat terpicu, sehingga seseorang akan mengeluarkan isi perutnya.

Jadi, keluhan pusing berputar bisa menyebabkan mual dan muntah apabila disebabkan oleh adanya masalah pada sistem vestibular. Sementara itu, keluhan pusing yang tidak disebabkan oleh kondisi tersebut, seharusnya tidak menyebabkan keluhan mual dan muntah. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter.

Penulis : dr. Sara Elise Wijono MRes/ Klik Dokter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.