Waspadai 3 Bahan Kosmetik Berbahaya dan Dampaknya bagi Tubuh

kosmetik ilegal — 900 koli produk kosmetika ilegal dengan nilai keekoomian senilai 3 miliar disita BPOM RI(Liputan6.com/ Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta Bahan berbahaya banyak ditemukan di dalam kosmetik. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, menyatakan paling tidak ada tiga kandungan bahan berbahaya yang kerap ditemukan dalam kosmetik.

Dalam akun Instagramnya @bpom_ri, BPOM menuliskan bahwa kandungan itu adalah merkuri, hidrokinon, dan pewarna merah K10.

Merkuri dan hidrokinon banyak ditemukan dalam krim yang biasanya digunakan sebagai pemutih kulit.

1. Merkuri

Dampak dari penggunaan merkuri sendiri dimulai dari perubahan warna kulit, hingga timbul bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, dan ginjal.

"Bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi bisa menyebabkan diare, muntah-muntah, dan kerusakan ginjal," tulis BPOM dalam unggahan pada Rabu (28/3/2018).

Selain itu, merkuri juga merupakan bahan yang karsinogenik atau menyebabkan kanker, dan teratogenik yang berpotensi mengganggu perkembangan janin.

Simak juga video menarik berikut ini:

Alih-alih bisa merawat dan memelihara kesehatan, ribuan kosmetik ilegal tersebut ternyata dapat merusak kulit hingga ginjal.

2 dari 2 halaman

Kerusakan DNA dan Kanker

2. Hidrokinon

Hidrokinon bisa berdampak pada kulit dan menyebabkan hiperpigmentasi. Terutama pada kulit yang terpapar sinar matahari secara langsung. Efeknya adalah ochronosis atau kulit kehitaman dalam jangka panjang.

Selain itu, hidrokinon yang terakumulasi pada kulit menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA

3. Pewarna Merah K10

Bahan ini ditemukan dalam produk lipstik dan kosmetik sediaan dekoratif seperti pemulas kelopak mata dan perona pipi.

"Pewarna merah K10 bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) serta dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan kanker hati," tulis BPOM.

Bahan berbahaya yang banyak ditemukan dalam kosmetik adalah merkuri, hidrokinon, dan pewarna merah K10. . Merkuri dan hidrokinon ditemukan pada kosmetik bentuk krim yang biasanya digunakan sebagai pemutih kulit. . Dampak penggunaan merkuri mulai dari perubahan warna kulit hingga timbul bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, dan ginjal, bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi menyebabkan diare, muntah-muntah dan kerusakan ginjal. Merkuri juga merupakan karsinogenik (menyebabkan kanker) dan teratogenik (gangguan perkembangan janin). . Dampak penggunaan hidrokinon adalah hiperpigmentasi terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari langsung dan dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman) dalam jangka panjang dan dosis tinggi. Hidrokinon akan terakumulasi dalam kulit yang dapat menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA, sehingga kemungkinan pada pemakaian jangka panjang bersifat karsinogenik. . Pewarna merah K10 ditemukan pada produk lipstik dan kosmetik sediaan dekoratif lain (pemulas kelopak mata dan perona pipi). Pewarna merah K10 bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) serta dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan kanker hati.

A post shared by BPOM RI (@bpom_ri) on Mar 27, 2018 at 6:45pm PDT

BPOM
Organisasi
BPOM adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Lihat Selengkapnya
BPOM
Jakarta
Kota
Jakarta adalah Ibu Kota Republik Indonesia.
Lihat Selengkapnya
Jakarta
kosmetik berbahaya
Kosmetik
Raja Organic

Giovani Dio Prasasti
Author
Dyah Puspita Wisnuwardani
Editor

Waspadai 3 Bahan Kosmetik Berbahaya dan Dampaknya bagi Tubuh

Kerusakan DNA dan Kanker

BPOM

Jakarta

kosmetik berbahaya

Kosmetik

Raja Organic

Ketua Junior Doctors Network: Indonesia Satu-Satunya Negara yang Tak Gaji Mahasiswa PPDS

Soal Baju Adat Sebagai Seragam Sekolah, Komisi E DPRD DKI: Jangan Bebani Siswa dan Orangtua

Pastikan Diabetes Terkontrol agar Tak Picu Masalah Kesehatan Lain, Termasuk Penglihatan

Remaja Hobi Makan Junk Food, Studi Ungkap Dampaknya pada Kesehatan Otak

Cara Sederhana Cegah Gangguan Penglihatan pada Penderita Diabetes, Dokter Sarankan Ini

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum dan Sesudah Perawatan Wajah agar Glowing Maksimal

3 Zodiak Ini Punya Kepribadian Keras, Gengsi Minta Maaf Duluan

Banyak Calon Dokter Spesialis dengan Gejala Depresi, PB IDI Singgung soal PPDS yang Tak Digaji

Jago Tebar Pesona, Ini 6 Zodiak yang Dikenal Paling Flirty

Mimpi Diselingkuhi, Mungkinkah Pertanda Masalah Dalam Hubungan?

Jaga Netralitas, MK Tidak Pajang Karangan Bunga Dukung Prabowo-Gibran

Pengerjaan Patung Ratu Elizabeth II Senilai Ratusan Juta Rupiah Dimulai

2 Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Lagi, Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Kekerasan

Pengasuh Ponpes Cabul di Lempongsari Semarang Dihukum 15 Tahun Penjara

Lahan 200 Hektare di Bandung Utara dalam 10 Tahun Beralih Fungsi, Walhi Jabar: Stop Izin Usaha Baru!

Samsung One UI vs Xiaomi HyperOS, Mana yang Paling Unggul?

Manchester United Sudah Tetapkan 2 Kandidat Pengganti Erik ten Hag Musim Depan

Intip Gerak Harga Kripto APE Coin Hari Ini 19 April 2024

STNK Bisa Diblokir, Pemilik Kendaraan yang Kena Tilang Ganjil Genap di Arus Mudik Diminta Konfirmasi

Banyak Calon Dokter Spesialis dengan Gejala Depresi, PB IDI Singgung soal PPDS yang Tak Digaji

Joe Biden Minta Kongres AS Percepat Loloskan Bantuan Bagi Ukraina dan Israel

Tren Operasi Plastik Baru di Korea Selatan yang Bahkan Mengkhawatirkan Warga Lokal

5 Kata-Kata Presentasi Pembukaan yang Menarik untuk Pelajar

Isa Bajaj Ungkap Kondisi Anaknya Membaik Setelah Diduga Jadi Korban Kekerasan, Tak Ingin Sang Buah Hati Mengalami Trauma Berkepanjangan