Sukses

Cara Pertahankan Bentuk Payudara Setelah Menyusui

Setelah menyusui, banyak wanita yang mengeluh bentuk payudara berubah.

Liputan6.com, Jakarta Menyusui adalah sesuatu yang istimewa yang bisa diberikan oleh ibu kepada anaknya. Belum lagi, menyusui juga memastikan bayi tumbuh lebih sehat dan ikatan dengan ibu pun jadi lebih kuat. Namun di luar semua itu, tak jarang ibu lantas mengkhawatirkan bentuk payudara pasca-menyusui.

Saat menyusui, payudara wanita menjadi lebih besar, kencang, dan penuh. Tak heran jika kemudian banyak wanita--dan suaminya--lebih menyukai bentuk payudara mereka saat menyusui. Sayangnya, setelah menyusui selesai, ukuran payudara ibu akan kembali ke ukuran sebelumnya, dan bentuk payudara juga berubah.

Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan ibu untuk mempertahankan bentuk payudara pasca-menyusui. Melansir The Health Site, Jumat (10/2/2017), ini tiga hal yang bisa ibu lakukan untuk jaga bentuk payudara:

1. Jaga makan

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para wanita saat menyusui adalah mengurangi asupan lemak jenuh untuk membantu menurunkan berat badan pasca-persalinan. Namun hal ini berujung pada kerusakan kulit, terutama di sekitar payudara.

Kekurangan lemak jenuh membuat payudara kehilangan bentuk dan elastisitasnya karena peregangan dan tarikan saat menyusui. Hal ini terjadi karaena sel membran pada payudara terbuat dari lemak jenuh. Bahkan, asupan lemak jenuh juga bisa membantu mencegah stretch mark pada payudara yang muncul karena asupan ASI yang membuncah.

Jadi pastikan Anda mengonsumsi makanan yang baik saat menyusui. Masukkan makanan yang kaya akan lemak jenuh, seperti produk susu, telur, dan daging. Makanan-makanan ini akan memberi Anda nutrisi yang benar yang akan mengembalikan elastisitas kulit dan menjaga bentuk payudara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Topang payudara saat menyusui

2. Sapih bayi pada usia yang tepat

Untuk menjaga bentuk payudara tetap bagus dan kencang, jangan sapih bayi Anda secara mendadak. Cobalah untuk melihat tanda-tanda apakah bayi sudah siap untuk disapih.

Sekitar usia tujuh sampai delapan bulan, bayi akan mulai bisa beradaptasi dengan MPASI-nya, dan frekuensi mereka menyusui juga akan berkurang. Namun, menurut acuan WHO, ibu sebaiknya menyusui bayi sampai berusia dua tahun.

Jadi jika ANda ingin terus menyusui sambil menjaga bentuk payudara, pastikan Anda mengurangi intensitas bayi menyusui secara perlahan. Begitu anak sudah memiliki pola makan yang jelas, batasi menyusui bayi hanya satu atau dua kali sehari. Lakukan secara perlahan sampai akhirnya benar-benar berhenti saat anak berusia dua tahun.

3. Tahan payudara Anda saat menyusui

Untuk bisa menyusui dengan benar, duduklah di tempat yang nyaman sambil pastikan punggung Anda tertopang. Jika Anda ingin menyusui bayi di sebelah kiri, letakkan kepala bayi di lekukan lengan kiri. Gunakan seluruh lengan untuk menopang tubuh bayi.

Lalu dengan tangan kanan, angkatlah payudara kiri Anda sedikit. Hal ini akan memastikan saat menyusui jarigan lapisan payudara tidak tertarik terlalu banyak saat bayi menyusui. Lakukan hal yang sama saat menyusui bayi di payudara kanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.