Sukses

Ketakutan Beri Manfaat Kesehatan

Perlu Anda tahu, ketakutan rupanya bisa bermanfaat bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin sering mendengar cerita hantu atau mengikuti event halloween. Atau jangan-jangan Anda pecinta film horor. Perlu Anda tahu, ketakutan rupanya bisa bermanfaat bagi kesehatan. 

Pikirkan tentang buku atau film horor. Apa yang terjadi ketika sesuatu berjalan di malam hari, atau derit pintu atau suara membanting tanpa ada seseorang di sana. Reaksi ini dipicu oleh rasa takut. Seperti dimuat Time, Kamis (24/8/2016), takut membuat otak Anda banjir dengan zat kimia yang sehat yang menggairahkan suasana hati Anda dan melepaskan perasaan euforia, atau kegembiraan besar.

Menurut seorang sosiolog, Dr. Margee Kerr yang mempelajari takut, "pukulan kimia kuat" ini termasuk senyawa endorfin dan dopamin alami dalam tubuh yang menciptakan perasaan bahagia.

"Ketika Anda ketakutan, tubuh Anda juga memproduksi bahan kimia yang disebut oksitosin. Hormon ini membantu ikatan orang dengan satu sama lain. Ketika orang-orang berbagi pengalaman takut, itu bisa membuat mereka merasa lebih dekat. Jadi, jika Anda berada di sebuah rumah berhantu dengan beberapa teman-teman, pengalaman yang dapat membantu memperkuat persahabatan Anda," katanya.

Kerr bahkan menyebut, menonton orang berjalan keluar dari rumah hantu akan membuat mereka tersenyum. Aneh memang, tapi membuat diri ketakutan itu terbukti menyenangkan.

Ada juga beberapa bukti bahwa takut dapat membantu seseorang mengelola situasi stres. Hal-hal seperti memberikan presentasi di depan kelas atau tampil di drama sekolah dapat membuat kita takut dan gelisah. Tapi pengalaman ini membantu membangun semacam ketahanan takut yang membuat kita lebih percaya diri.

"Anda menjadi lebih nyaman dengan pengalaman ketakutan fisik, sehingga Anda akan lebih mampu bekerja meskipun dalam situasi tegang," Kerr menjelaskan.

Meskipun ketakutan bisa membuat kita lebih sehat, penting untuk diingat bahwa ada orang mengalami ketakutan dengan cara yang berbeda. Mungkin menyenangkan untuk bisa merasakan ketakutan, tapi belum tentu bagi beberapa orang.

Kerr mencatat, anak-anak muda dari enam dan atau tujuh tahun tidak dapat memisahkan kenyataan dengan halusinasi, jadi melihat sesuatu yang menakutkan bisa memiliki efek negatif abadi. Jadi kita tetap harus berhati-hati jika ingin menakut-nakuti seseorang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini