Sukses

Tak Perlu Kepo dengan Isi Media Sosial Pasangan

Bagaimanapun, pasangan yang hidup bersama adalah manusia dewasa yang memiliki privacy masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta Bagaimanapun, pasangan yang hidup bersama adalah manusia dewasa yang memiliki privacy masing-masing. Secara psikologis, pasangan yang selalu penasaran dengan isi teks telepon genggam atau isi media sosial pasangannya menandakan dia tidak menghargai pasangan.

Begitu disampaikan Psikolog Seksual Zoya Amirin. Menurutnya, memberikan batasan privacy dengan memberikan password memang hak setiap pasangan, tapi Anda tidak bisa memaksanya apalagi ikut andil dalam memberikan balasan pesan.

"Cinta adalah kepercayaan. Kalau pasangan memberi password, terserah. Tapi berikan kepercayaan tanpa kecurigaan. Kalaupun pasangan selingkuh, jangan menuduh pasangan yang tidak-tidak. Orang yang tidak bersalah akan jengkel, orang bersalah pun dituduh jarang ada yang mau ngaku. Jadi lebih baik berikan kepercayaan, karena dia akan merasa tidak nyaman dan lama kelamaan akan mengaku juga," katanya untuk Sexpedia-Liputan6.com, ditulis Selasa (30/6/2015).

Zoya menuturkan, memberikan kepercayaan pada suami atau istri tidak akan membuat suasana di rumah menjadi pelik. Sebaliknya, hal tersebut akan membuat individu menjadi lebih tenang.

"Kepercayaan membuat kita lebih bijak dalam menyikapi hidup. Kalau hidup jadi 'satpam' terus, baru beberapa menit menanyakan suami di mana, lagi di mana, mengecek nomor telepon di telepon genggamnya dan memeriksa isi media sosial, Anda akan hidup penuh dengan ketakutan, dan hidup seperti itu tidak akan bahagia," ungkapnya.

"Hati-hati dengan gangguan psikosomatis yang bisa anda alami karena secara emosi Anda nggak mau percaya. Bertindaklah bukan karena ketakutan tapi cinta. Jangan otak-atik nomor telepon yang dimiliki suami atau istri. Walaupun ada beberapa istri yang iseng, mencoba membalas teks jadi rame, jangan cari gara-gara," ujarnya.

Zoya menambahkan, untuk menjaga hubungan tetap harmonis, jangan membawa candaan di luar rumah yang sifatnya personal dan tidak bisa dimengerti pasangan.

"Kalau Anda bercanda dengan lawan jenis yang tidak bisa Anda bawa dengan mood pasangan, mending tidak perlu diceritakan. Kadang pasangan tidak mengerti seberapa dekat Anda jadi dia bisa berpikiran buruk, padahal Anda yakin, kondisinya berbeda. Biarkan hati bercerita dan beri kepecayaan pada pasangan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini