Sukses

Susah BAB, Ini Penyebabnya (2)

Depresi hingga ketergantungan pencahar sebabkan sulit buang air besar (BAB).

Liputan6.com, New York- Pada umumnya, setiap pagi usai bangun tidur orang buru-buru pergi ke toilet untuk buang air besar (BAB). Namun, ada juga yang mengalami kesulitan untuk BAB alias sembelit sehingga hari itu tidak BAB. 

Menurut profesor kedokteran di Departemen Gastroenterologi di Temple School of Medicine, Ron Schey, jika dalam seminggu buang air besar kurang dari tiga kali, Anda mungkin sembelit. Hal ini akan membuat perut jadi tidak nyaman, kembung, nyeri di perut bagian bawah, hingga peningkatan risiko wasir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beberapa faktor

Lalu, apa penyebab BAB jadi sulit? Berikut beberapa faktor penyebab kesulitan BAB seperti dilansir Men's Health, Senin (8/6/2015).

(Baca Juga: Susah BAB, Ini Penyebabnya (1))

5. Depresi
Perasaan sedih dan tertekan bisa berdampak pada kerja usus Anda. Sekitar 33 persen orang dengan masalah sulit buang air besar ternyata positif depresi seperti hasil studi di Iran. Hal ini bisa terjadi karena depresi bisa memperlambat kerja tubuh termasuk menurut UPMC dokter dari Digestive Disorders Center, Gregory Thorkelson.

6. Konsumsi antidepresan
Mengonsumsi obat-obatan seperti obat antidepresan bisa membuat sembelit. Di dalam obat antidepresan biasanya terdapat antikolinergik yang dapat mengurangi kerja usus dalam sistem pencernaan. Usus tidak bisa meremas seperti biasa, sehingga sisa makanan terlalu lama terjebak di sana.

3 dari 3 halaman

Makanan tinggi lemak

7. Konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat
"Lemak dapat menurunkan gerak usus, apalagi jika Anda mengonsumsi makanan rendah serat makin membuat sulit BAB," terang profesor kedokteran di Departemen Gastroenterologi di Temple School of Medicine, Ron Schey. Konsumsi makanan kaya serat seperti sayuran penting untuk membantu membawa makanan yang tidak dibutuhkan tubuh keluar.

8. Ketergantungan pencahar
Mengonsumsi obat pencuci perut atau pencahar sesekali bukan masalah. Namun ketika hal ini sering dilakukan untuk menstimulus otot-otot di perut agar bisa segera BAB bisa membuat tubuh ketergantungan dengan pencahar seperti diungkapkan Schey.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.