Sukses

12 Warga Binaan Lapas Jambi Positif HIV/AIDS

12 warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Jambi positif terjangkit HIV/AIDS.

Liputan6.com, Jambi Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, Aspan Effendi menyatakan, ada 12 warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Jambi positif terjangkit HIV/AIDS.

Menurut dia, jumlah itu menurun dibanding tahun 2013 yang tercatat mencapai 19 orang.  "Menurun karena 7 orang sudah keluar dari lapas," ujar Aspan, Kamis 6 November 2014.

Untuk terus memantau warga lapas yang menderita HIV/AIDS KPA Jambi membentuk tim khusus yang tugasnya melakukan pemeriksaan rutin di dalam lapas dengan menurunkan dokter spesialis.

Lebih lanjut ia menjelaskan, secara umum gejala HIV/AIDS di Provinsi Jambi cenderung meningkat. Kurun waktu 1999 hingga 2014, KPA Jambi mencatat sebanyak 579 penderita HIV dan 463 penderita AIDS. Sementara jumlah meninggal mencapai 173 orang.

Terkini, sejak Januari hingga Juni 2014, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 29 orang, dimana satu orang dinyatakan meninggal dunia.

"Dari jumlah itu, infeksi HIV sebanyak 16 orang dan kasus AIDS sebanyak 13 orang," sebut Aspan.

Jumlah penderita ini, kata dia, menyebar di 4 kabupaten/kota. Diantaranya adalah Kota Jambi, Batanghari, Merangin, dan Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).

Secara rinci jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Jambi sejak 1999 hingga 2014 ini mencapai 1.042 kasus. "Kalau 2014 memang belum selesai didata, yang baru didata dari Januari hingga Juni," kata Aspan.

HIV/AIDS Juga Menjangkiti Anak-anak Jambi

HIV/AIDS di Provinsi Jambi tidak memandang usia. Tidak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak di Jambi dipastikan ikut terjangkit.

Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Aspan Effendi menyatakan, terjangkitnya anak-anak akibat tertular dari orang tuanya.

Dari data yang dimilikinya, sejak 1999 lalu ditemukan sedikitnya 20 orang anak-anak dari umur 0 hingga 10 tahun sebanyak 5 orang terjangkit HIV/AIDS. Kemudian, dari umur 11 hingga 14 tahun sebanyak 27 orang. Lalu umur 20 hingga 24 tahun sebanyak 181 orang.

"Jumlah terbanyak itu terdapat pada umur 25 tahun keatas, yaitu 804 kasus. Kasus paling banyak muncul kurun waktu tiga tahun terakhir ini," kata Aspan. (Bangun Santoso)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.