Sukses

Tak Bisa Kontrol Ketawa, Bocah Ini Derita Tumor Otak

Kondisi medis seorang bocah 6 tahun, Burgos Zuleta di Bolivia ini cukup langka. Ia tidak bisa mengendalikan tawanya.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin sejumlah ahli kesehatan setuju bahwa tertawa adalah obat terbaik untuk segala penyakit. Tapi kondisi medis seorang bocah 6 tahun, Burgos Zuleta di Bolivia ini cukup langka. Ia tidak bisa mengendalikan tawanya.

Laman Foxnews, Selasa (17/6/2014) melaporkan, awalnya Zuleta hanya dianggap manja. Tapi lama-kelamaan, anak ini mulai bereaksi berlebihan dan disangka kesurupan. Hingga dokter mendiagnosisnya dengan "Gelastic Epilepsi", sindrom tertawa.

Ahli saraf anak di Albert Einstein College of Medicine, New York, Dr Solomon Mosh mengatakan, kejang gelastic adalah salah satu jenis epilepsi yang langka.

"Gelastic berasal dari bahasa Yunani, Gelos yang berarti tertawa. Kondisi ini tidak seperti orang bahagia, karena tidak ada kebahagiaan dalam hal ini. Dan beberapa anak mungkin sangat takut," kata Mosh.

Mosh menjelaskan, kejang gelastic sering disebabkan oleh tumor pada hipotalamus. Terutama pada anak-anak, tertawa adalah gejala utama, walaupun pasien lain memiliki gejala tak bisa mengontrol menangis.

Untuk menguatkan hasil pemeriksaan, dokter pun lantas meminta Zuleta untuk menjalani skrining otak. Dan para dokter menemukan hamartoma, tumor jinak di otaknya dan diputuskan untuk mengoperasi Zuleta.

"Operasi untuk mengangkat tumor otak, sulit dan berbahaya. Ini karena teknik bedah ini masih baru dan  baru dikembangkan dalam 10 tahun terakhir," kata Mosh.

"Bersyukur, operasi yang berhasil membuat Zuleta tertawa normal, kata para dokter. Laporan ini ditulis dalam Jurnal
Ecancermedicalscience.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini