Sukses

Ada `Rumah Menyusui` di RSIA Budi Kemuliaan

Bertepatan dengan Hari Kartini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meresmikan `Rumah Menyusui` yang berada di RSIA Budi Kemuliaan.

Liputan6.com, Jakarta Bertepatan dengan Hari Kartini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meresmikan `Rumah Menyusui` yang berada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan, Jakarta, Pusat. Rumah Menyusui ini merupakan bentuk kerja sama yang terjalin antara RSIA Budi Kemuliaan dan Sentra Laktasi Indonesia (SELASI)

Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, MKes, menyambut baik dibangunnya Rumah Menyusui. Karena ini sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang pemberian ASI eksklusif guna menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI sejak lahir sampai berusia enam bulan.

"Masyarakat selalu mengharapkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan diselenggarakan secara profesional yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kita patut bersyukur terhadap pelayanan kesehatan ibu cenderung semakin membaik," kata dr. Anung saat peresmian `Rumah Menyusui` di RSIA Bakti Kemuliaan, Jakarta, Senin (21/4/2014)

Berdasarkan SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2014, dr. Anung menyebutkan,  41 persen bayi sudah mendapatkan hak ASI eksklusif. Sedangkan ASI eksklusif untuk anak berusia 4 sampai lima bulan sebesar 37 persen. "Dan yang melanjutkan sampai usia 2 tahun ada 55 persen," kata dia menambahkan.

Lebih lanjut dr. Anung mengatakan, dengan dikembangkannya Rumah Menyusui ini, RSIA Budi Kemuliaan diharapkan selalu mengutamakan pemenuhan hak kesehatan ibu dan bayi, melalui pelaksanaan konseling antenatal, inisiasi menyusui dini (IMD) segera setelah ibu melahirkan.

"Serta konsisten untuk tidak bekerja sama dengan produsen susu formula dan hanya akan mempertimbangkan indikasi medis untuk pemberian susu formula, sebagai wujud pelaksanaan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (10 LMKM)," kata Anung menjelaskan.

Selain di rumah sakit, lanjut Anung, diharapkan tempat seperti Rumah Menyusui ada di fasilitas kesehatan tingkat pertama, puskesmas dan klinik.

"Saya juga berharap rumah sakit lain untuk menyontoh ini, demi menyempurnakan konsep rumah sakit ibu dan anak yang memiliki akses, tempat, dan ruangan untuk menyusui," kata Anung menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini