Sukses

`April Mop` Berujung Maut, Calon Dokter di China Divonis Mati

Lin Senhao divonis mati karena membubuhkan N-Nitrosodimethylamine dalam dispenser air minum. Lelucon April Mop yang sama sekali tak lucu.

April Mop atau April Fool's Day diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun. Hanya pada hari itu, orang `boleh` berbohong atau melakukan lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Namun, keisengan yang dilakukan Lin Senhao berujung maut.

Mahasiswa kedokteran di sebuah universitas prestisius di Shanghai tersebut meracuni air minum di dispenser menggunakan bahan kimia  N-Nitrosodimethylamine yang diambil dari laboratorium rumah sakit di Shanghai di mana terdakwa menjadi dokter magang.

N-Nitrosodimethylamine biasanya digunakan dalam penelitian. Paparan terhadap tubuh manusia bisa mengakibatkan kerusakan liver dan mempengaruhi darah.

Dalam persidangan November 2013 lalu, Lin mengaku meracuni teman sekamarnya di asrama Fudan University  sebagai bagian lelucon April Mop. Korbannya, Huang Yang meminum air beracun itu pada 1 April, nyawanya melayang pada 16 April.  

Pengadilan tak menerima dalih Lin dan menjatuhkan hukuman mati pada terpidana.

"Terdakwa Lin Senhao melakukan pembunuhan yang disengaja dengan modus meracuni karena hal sepele. Metode tersebut kejam, merugikan masyarakat, sebuah tindakan kriminal yang serius," kata pengadilan dalam pernyataannya.

Pengadilan mengatakan, Lin bisa mengajukan banding. Di China, hukuman mati harus ditinjau oleh pengadilan tertinggi negara itu atau mahkamah agung, sebelum bisa dilaksanakan.

Sementara, alih-alih April Mop, jaksa yakin, pembunuhan dilatarbelakangi dendam. Apalagi, sebagai calon dokter, ia mengenal bagan kimia yang biasa digunakan pada binatang di laboratorium.

Kasus Lin menarik perhatian rakyat China -- yang membandingkannya dengan kejadian yang terjadi 20 tahun lalu. Kala itu, mahasiswa Tsinghua University di Beijing diduga meracuni temannya dengan thallium pada 1994, saat keduanya belajar kimia.

Korban dalam insiden itu, Zhu Ling masih hidup namun menderita kerusakan otak parah. Sementara, tersangkanya -- yang diduga masih keluarga seorang pejabat senior China -- tak pernah diadili. Kini, ia dilaporkan tinggal di luar negeri. (Ein/Sss)

Baca juga:

Didikan Ekstrem! Ayah Bikin Anaknya Jadi Pilot Usia 6 Tahun
Tentara China Kini Lebih Gemuk, Sulit Masuk Tank
Depresi, Pria China Masuk Kandang Harimau

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini