Sukses

Ukraina Dapat Bantuan Militer dari AS Senilai Rp4,4 Triliun, Ada Peluru Artileri hingga Rudal

AS menyatakan akan memberikan paket bantuan militer senilai $275 juta atau sekitar Rp4,4 triliun kepada Ukraina untuk membantu negara yang terkepung itu mengusir serangan Rusia terhadap Kharkiv," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Liputan6.com, Washington D.C - Ukraina kembali mendapat bantuan militer dari Amerika Serikat (AS) .

"(AS) menyatakan akan memberikan paket bantuan militer senilai $275 juta atau sekitar Rp4,4 triliun kepada Ukraina untuk membantu negara yang terkepung itu mengusir serangan Rusia terhadap Kharkiv," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/5/2024) yang dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (26/5/2024). 

Departemen Luar Negeri AS mengatakan paket tersebut mencakup amunisi untuk HIMARS, peluru artileri 155 mm dan 105 mm, rudal, sistem anti-lapis baja, dan amunisi udara presisi.

“Bantuan dari paket-paket sebelumnya telah sampai ke garis depan, dan kami akan memindahkan bantuan baru ini secepat mungkin sehingga militer Ukraina dapat menggunakannya untuk mempertahankan wilayah mereka dan melindungi rakyat Ukraina,” kata pernyataan itu.

Dalam video pidato malam, Jumat (24/5), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia mengunjungi Kharkiv pada hari sebelumnya dan bertemu dengan para pejabat militer, kepala layanan khusus, dan otoritas regional dan kota.

Zelenskyy mencatat bahwa pasukan Ukraina mengambil kendali pertempuran di wilayah perbatasan di bagian utara Kharkiv tempat pasukan Rusia menyerang bulan ini.

Komentarnya berbeda dengan komentar Viktor Vodolatsky, anggota Duma Negara, atau majelis rendah parlemen Rusia. Vodolatsky, seperti dikutip kantor berita Tass, mengatakan pasukan Rusia menguasai lebih dari separuh wilayah Kota Vovchansk, 5 kilometer di dalam perbatasan Ukraina.

Vodolatsky mengatakan bahwa setelah Vovchansk diamankan, pasukan Rusia akan menargetkan tiga kota di wilayah Donetsk timur Ukraina, yaitu Sloviansk, Kramatorsk dan Pokrovsk.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan medan perang secara independen dari kedua belah pihak.

Adapun Rusia menyerang kereta api dan rel serta merusak bangunan di wilayah Kharkiv di timur laut Ukraina sebagai bagian dari serangan balasan terkoordinasi terhadap Ukraina timur.

Operator kereta api nasional Ukraina, Ukrzaliznytsia, mengatakan tidak ada korban cedera yang dilaporkan akibat serangan Rusia terhadap kereta api tersebut. Namun, pejabat setempat mengatakan pada Jumat bahwa mereka sedang mengevakuasi anak-anak dari daerah Kharkiv, yang telah diserang oleh pasukan Rusia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AS Umumkan Paket Bantuan Senjata Baru untuk Ukraina Senilai Rp6,4 Triliun

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengumumkan paket bantuan militer baru senilai USD 400 juta atau setara Rp6,4 triliun untuk Ukraina pada Jumat (10/5/2024).

Hingga kini, Kyiv masi berjuang untuk menahan pergerakan pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.

Paket tersebut adalah bantuan tahap ketiga untuk Ukraina sejak Kongres AS mengeluarkan dana tambahan pada akhir April 2024 setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan, dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (13/5).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (9/5) telah memperingatkan bahwa negaranya sedang menghadapi situasi yang sangat sulit di wilayah timur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (9/5) telah memperingatkan bahwa negaranya sedang menghadapi situasi yang sangat sulit di wilayah timur.

Namun dia mengatakan, pasokan senjata baru dari AS akan datang dan Ukraina akan mampu menghentikan aksi Rusia.

Paket tersebut mencakup Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan roket, serta amunisi untuk sistem rudal, artileri, antitank, serta serangkaian kendaraan lapis baja.

AS juga akan menyediakan sejumlah kapal patroli pantai dan sungai, rudal antiradiasi berkecepatan tinggi, alat pelindung diri, suku cadang dan senjata serta peralatan lainnya.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.