Sukses

Amerika Serikat Desak Hamas Terima Proposal Terbaru Gencatan Senjata

Pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan bahwa ia tengah mempelajari proposal gencatan senjata.

Liputan6.com, Washington D.C - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Hamas untuk menerima usulan terbaru mengenai gencatan senjata.

Dalam sebuah pernyataan, pemimpin tertinggi kelompok itu, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan kepala intelijen Mesir dan menekankan semangat positif gerakan tersebut dalam mempelajari proposal gencatan senjata.

Meskipun pernyataan itu tidak menyebutkan kapan delegasi tersebut akan melakukan perjalanan, Hamas diperkirakan akan menyampaikan jawaban atas usulan terbaru Mesir secepatnya, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (3/5/2024).

Berbicara kepada wartawan di Washington pada Kamis (2/5), juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan, ada usulan yang menjawab sebagian besar tuntutan yang disampaikan oleh Hamas dalam putaran perundingan sebelumnya.

"Israel memberikan tawaran yang signifikan. Dan, pada proposal terakhir yang diajukan, mereka berkompromi dengan banyak posisi yang sudah lama mereka ambil," katanya.

"Hamaslah satu-satunya penghalang bagi gencatan senjata saat ini. Dan kami menunggu tanggapan mereka," tambah Miller.

Perkiraan baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa jika perang Israel-Hamas berhenti hari ini.

Maka masih diperlukan waktu hingga tahun 2040 untuk membangun kembali semua rumah yang telah hancur dalam hampir tujuh bulan akibat pemboman dan serangan darat Israel.

Miller juga menanggapi laporan bahwa Hamas mencegat sebagian pengiriman bantuan pertama ke Gaza utara melalui penyeberangan yang baru dibuka kembali.

Hamas menahan truk-truk tersebut “untuk beberapa waktu” namun pekerja kemanusiaan PBB telah mendapatkan kembali bantuan tersebut, kata Miller.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengalihan Bantuan

Miller mengatakan ini adalah pengalihan besar pertama kiriman bantuan oleh Hamas selama hampir enam bulan perang di Gaza. Israel berulang kali menuduh Hamas mencuri bantuan di Gaza.

Konvoi kemanusiaan tersebut adalah konvoi yang sama yang diblokir oleh pemukim Israel sebelumnya pada hari Rabu (1/5) dalam upaya untuk mencegah konvoi melewati penyeberangan Erez ke Gaza, kata Miller.

Miller, yang mengutuk tindakan pemukim Israel tersebut, menyebut pengalihan kiriman bantuan yang dilakukan Hamas sebagai “tindakan yang tidak dapat diterima” dan mengatakan tindakan seperti itu membahayakan upaya internasional untuk memasukkan makanan ke wilayah tersebut guna mencegah ancaman kelaparan.

Dia menolak untuk mengidentifikasi organisasi kemanusiaan yang terlibat, atau mendiskusikan kru yang ikut dalam pengiriman tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.