Sukses

Kecelakaan Bus Terbalik dan Jatuh dari Jembatan di Mali, 31 Orang Tewas

Bus tersebut sedang dalam perjalanan ke negara tetangga Burkina Faso dari Kota Kenieba di Mali, ketika berbelok dari jembatan yang melintasi Sungai Bagoe.

Liputan6.com, Kenieba - Kecelakaan bus yang menewaskan sejumlah penumpangnya dilaporkan terjadi di Mali.

Laporan BBC yang dikutip Rabu (28/2/2024) menyebut, 31 orang tewas setelah sebuah bus terbalik dan jatuh dari jembatan di Mali pada hari Selasa (27/2).

Bus tersebut sedang dalam perjalanan ke negara tetangga Burkina Faso dari Kota Kenieba di Mali, ketika berbelok dari jembatan yang melintasi Sungai Bagoe.

Setidaknya 10 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya menderita luka serius.

Pejabat setempat mengatakan kemungkinan penyebabnya adalah "kegagalan pengemudi mengendalikan kendaraannya".

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat (17.00 GMT).

"Sebuah bus... yang meninggalkan komune Kenieba menuju Burkina Faso terjatuh dari jembatan. Kemungkinan penyebabnya adalah pengemudi kehilangan kendali atas kendaraannya," kata Kementerian Transportasi Mali dalam sebuah pernyataan.

Pihak kementerian tersebut menambahkan bahwa para korban termasuk warga Mali dan warga negara dari wilayah lain di Afrika Barat.

Kecelakaan lalu lintas sering terjadi di Mali karena kondisi jalan dan kendaraan yang buruk, serta transportasi umum yang kelebihan muatan dan pengaturan yang buruk.

Awal bulan ini, 15 orang tewas dan 46 luka-luka setelah sebuah bus menuju ibu kota Bamako bertabrakan dengan sebuah truk, menurut kantor berita AFP.​

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bus Jatuh dari Jembatan, 43 Polisi Argentina Tewas

Kecelakaan bus jatuh dari jembatan pernah juga terjadi di Argentina.

Salah satu bus dari 3 armada milik kepolisian nasional Argentina mengalami kecelakaan nahas. Kendaraan itu jatuh dari jembatan setinggi 15 meter menuju sungai di bawahnya.

Bus meluncur dengan cepat dan menghantam bebatuan sepanjang sungai tersebut. Kecelakaan itu menewaskan 43 personel terbaiknya. Menurut otoritas terkait, kendaraan itu sedang membawa 51 polisi.

Insiden tersebut berawal ketika rombongan ingin beristirahat di dekat Sungai Balboa, dekat Kota Rosario de la Frontera, atau sekitar 1.160 kilometer dari Ibu Kota Buenos Aires.

Juru bicara Provinsi Salta, Lucia Mallozi, menginformasikan 43 tewas dan 8 terluka dalam kejadian itu.

"Dua orang dibawa oleh helikopter menuju Kota Salta," kata Mallozi seperti dilansir CNN, Selasa (15/12/2015).

"Enam orang ainnya dirawat di rumah sakit Rosario de la Frontera, dan luka mereka tak begitu serius," dia menambahkan.

Tim evakuasi mencoba menggunakan crane besar untuk menarik bus dari sungai. Dengan begitu, mereka bisa menarik jenazah yang masih terperangkap dalam bus nahas itu.

"Masih ada 30 jenazah yang harus kami tarik. Sangat sulit, karena mereka berada dalam dasar sungai penuh bebatuan," kata Ernesto Flores dari pertahanan sipil Kota Salta.

Menurut dia, kemungkinan besar kecelakaan terjadi karena pecah ban. Ini membuat sopir tak bisa mengendalikan bus tersebut hingga terjatuh ke sungai.

Para penumpang merupakan anggota 'Argentine National Gendarmerie', pasukan kepolisian nasional yang bekerja untuk menjaga keamanan perbatasan.

"Ini adalah tragedi kehilangan terbesar dalam sejarah kepolisian," kata juru bicara kepolisian Argentina.

3 dari 4 halaman

Bus Jatuh dari Jembatan Flyover dan Terbakar di Venesia, 21 Orang Tewas

Selain itu, sedikitnya 21 orang tewas setelah sebuah bus terjun bebas dari jalan layang di dekat Kota Venesia, Italia, dan terbakar. Dua di antara korban jiwa adalah anak-anak.

Bus dilaporkan menerobos penghalang dan jatuh di dekat rel kereta di Distrik Mestre, yang terhubung ke Venesia melalui sebuah jembatan.

Otoritas setempat menyatakan bahwa di antara korban tewas kecelakaan bus adalah lima warga Ukraina, satu warga Jerman, dan pengemudinya yang merupakan warga Italia. Demikian seperti dilansir BBC, Rabu (4/10/2023).

Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro merespons peristiwa tersebut dengan mengatakan, "Adegan apokaliptik, tidak dapat berkata-kata."

Bus tersebut diperkirakan disewa untuk membawa wisatawan antara Venesia dan lokasi perkemahan di Distrik Marghera.

Insiden kecelakaan sendiri terjadi pada Selasa sekitar pukul 19.45 waktu setempat, ketika bus dilaporkan membawa wisatawan kembali ke lokasi perkemahan.

Beberapa laporan mengatakan bus tersebut menggunakan bahan bakar gas metana dan jatuh mengenai kabel listrik serta terbakar.

4 dari 4 halaman

Bus Wisata Terjun Bebas dari Jembatan di Korea Utara, 30 Orang Tewas

Sebuah bus wisata dikabarkan terjun bebas dari jembatan di Korea Utara, kata laporan media pemerintah China, pada Minggu, 22 April 2018 malam waktu setempat.

Insiden itu mengakibatkan sekitar 30 orang tewas, menurut pewartaan media China CGTN seperti dikutip dari Telegraph, Senin (23/4/2018).

CGTN juga mengabarkan bahwa kebanyakan korban tewas adalah wisatawan berkewarganegaraan China yang melancong ke Korea Utara.

Dalam tayangan berita televisi pemerintah China, tampak sebuah bus biru yang jatuh dari jembatan. Kendaraan itu juga dilaporan terbalik usai terjatuh.

Tayangan itu juga menunjukkan lokasi kejadian yang diguyur hujan deras dengan kondisi jalan yang gelap. Diduga, kedua hal tersebut menjadi sebab-musabab kecelakaan itu.

Kementerian Luar Negeri China turut mengonfirmasi kabar kecelakaan itu -- yang terjadi di Provinsi Hwanghae Utara, sekitar 134 km dari selatan Pyongyang.

Lebih lanjut, Kemlu China mengatakan bahwa tim Kedutaan Tiongkok di Korea Utara telah bergegas ke tempat kejadian dan "melaksanakan mekanisme darurat untuk menangani kasus".

Kala itu wisatawan China mencapai sekitar 80 persen dari total turis asing yang melawat ke Korea Utara, kata think-tank Korea Selatan, Korea Maritime Institute.

Banyak yang memasuki Korea Utara menggunakan transportasi kereta api melalui kota perbatasan China Dandong.

Ada pula yang menggunakan pesawat, mengingat kedua negara membuka jalur penerbangan langsung.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.