Sukses

Demi Uang Tunjangan, Sepasang Suami Istri Sembunyikan Jenazah Orang Tuanya di dalam Rumah Selama 6 Tahun

Sepasang suami istri di negara bagian Kansas didakwa melakukan penipuan dengan mengumpulkan lebih dari USD 215.000 tunjangan pensiun atas nama nama orangtua mereka yang telah meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang suami istri di negara bagian Kansas, Amerika Serikat, didakwa melakukan penipuan dengan mengumpulkan lebih dari USD 215.000 tunjangan pensiun atas nama nama orangtua mereka yang telah meninggal dunia.

Mereka dengan tega menyembunyikan jenazahnya di dalam rumah mereka selama enam tahun, dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (23/1/2024).

Pihak berwenang mengatakan, alat pacu jantung Mike Carroll menunjukkan bahwa dia meninggal pada tahun 2016 pada usia 81 tahun.

Tetapi polisi Overland Park baru menemukan tubuhnya pada tahun 2022 setelah menantu laki-lakinya, Kirk Ritter, menelepon polisi untuk melaporkan kematiannya di pinggiran kota Kansas City, Amerika Serikat.

Jaksa mengatakan, Lynn Ritter dan Kirk Ritter keduanya berusia 61 tahun, terus menyetor dan membelanjakan uang dari rekening bank Carroll.

Anggota keluarga mengatakan kepada Kansas City Star bahwa keluarga Ritter berulang kali memberi mereka alasan mengapa Carroll tidak pernah dapat menerima panggilan telepon atau berkunjung sambil membuat mereka percaya bahwa Carroll masih hidup.

Pasangan ini dijadwalkan hadir di pengadilan federal untuk menghadapi beberapa dakwaan pada 2 Februari 2024.

Mereka tidak menanggapi pesan telepon dan email dari surat kabar tersebut, dan dokumen pengadilan tidak mencantumkan pengacara pembela yang mewakili mereka.

Jaksa mengatakan, pembayaran pensiun dan Jaminan Sosial yang diterima Carroll selama enam tahun setelah kematiannya berjumlah USD 216.067.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Suami Istri di Thailand Ditangkap Polisi Usai Sembunyikan Jenazah Anak dalam Kulkas

Sementara itu, sepasang suami istri di Thailand didakwa setelah menyembunyikan jenazah balita di lemari es, kata polisi Thailand pada Senin (8/1).

Jenazah seorang anak laki-laki berusia dua tahun ditemukan pada Sabtu kemarin di lemari es di sebuah townhouse, distrik Bang Bua Thong di Nonthaburi, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (13/1/2023).

Harnnarong Praiphanom (31) dan istrinya, Marisa Thong-iam (25) dituduh tidak melaporkan kematian balita tersebut ke polisi dan menyembunyikan jenazah. Harnnarong juga dituduh melakukan penggunaan narkoba.

Media Thailand memberitakan bahwa Harnnarong adalah teman ayah anak tersebut.

Preut Chamroonsart, kepala kantor polisi Bang Bua Thong, mengatakan kepada wartawan bahwa polisi akan mempertanyakan orang tua kandung anak tersebut.

Petugas polisi, ahli forensik dan tim medis dipanggil ke sebuah perumahan di Jalan Rattanathibet.

Menurut laporan dari Thai PBS World, pihak berwenang mendatangi rumah tersebut setelah ibu Harnnarong mengeluhkan mencium bau busuk yang keluar dari rumah dan bahwa anak tersebut telah hilang sejak 2 Januari 2024.

Petugas menemukan mayat balita itu terbungkus selimut dan ditempatkan di dalam lemari es, lapor Bangkok Post.

Hasil otopsi pada Minggu kemarin mengkonfirmasi bahwa anak laki-laki tersebut meninggal karena tersedak nasi ketan, lapor media Thailand. Jenazah anak laki-laki itu dikremasi pada Senin (8/1).

3 dari 3 halaman

Ibu di Rusia Simpan Jenazah 3 Anaknya di Rumah

Seorang ibu di Rusia ditangkap setelah dicurigai menyimpan jasad tiga anaknya yang sudah meninggal demi tetap mendapat uang tunjangan guna mendanai gaya hidupnya yang mahal.

Wanita yang diketahui bernama Daria itu dilaporkan menyimpan jasad-jasad tersebut di dalam apartemen kotor di Velikiye Luki, Rusia.

Dilansir Mirror, Selasa (28/11/2023), dari ketiga jasad yang ditemukan, salah satunya adalah jasad anak laki-laki berusia empat tahun yang masih mengenakan pakaiannya. Sementara yang lainnya, gadis berusia delapan tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.